Dibombardir Lagi, Total Korban Tewas Perang Gaza Jadi 49.547 Jiwa

- Korban jiwa akibat serangan terbaru sebanyak 436 orang, dengan 678 lainnya terluka
- Juru bicara kelompok militer Jihad Islam Palestina (PIJ), Naji Abu Seif, tewas dalam serangan Israel di Nuseirat, Gaza
- Mantan Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben-Gvir, kembali ke pemerintahan setelah Israel membombardir Gaza lagi
Jakarta, IDN Times - Jumlah korban tewas akibat serangan Israel ke Gaza sejak 7 Oktober 2023 melonjak menjadi 49.547 jiwa. Sementara itu, korban tewas akibat serangan terbaru di Gaza juga naik menjadi 436 orang.
Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan, 678 orang juga terluka akibat serangan terbaru.
Dilansir Anadolu, Rabu (19/3/2025), serangan Selasa kemarin menyebabkan jumlah korban tewas terbesar dalam satu hari sejak dimulainya perang. Serangan itu menghancurkan gencatan senjata dan perjanjian pertukaran tahanan yang berlaku mulai Januari lalu.
1. Jubir Jihad Islam tewas dalam serangan terbaru

Juru bicara kelompok militer Jihad Islam Palestina (PIJ), Naji Abu Seif, terbunuh dalam serangan Israel di di Nuseirat, Gaza, pada Selasa (18/3/2025). Istri, anak, dan anggota keluarganya yang lain juga ikut terbunuh dalam serangan itu. Kematian Naji atau yang dikenal dengan Abu Hamza dikonfirmasi langsung oleh PIJ tak lama setelah serangan Israel.
“Dengan penuh kebanggaan dan kehormatan, Gerakan Jihad Islam Palestina mengumumkan kepada rakyat Palestina yang agung dan kepada negara-negara Arab dan Islam tentang kesyahidan pemimpin Naji Abu Saif Abu Hamza," kata PIJ.
2. Eks Menteri Keamanan Israel Ben-Gvir balik lagi ke pemerintahan

Mantan Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben-Gvir, bergabung kembali dengan koalisi pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. Ben-Gvir kembali ke pemerintahan usai Israel membombardir Gaza lagi pada Selasa kemarin.
Kembalinya Ben-Gvir akan memperkuat pemerintahan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, yang hanya memiliki mayoritas parlemen tipis setelah kepergiannya pada Januari, saat gencatan senjata disetujui.
3. Indonesia mengecam serangan terbaru Israel

Indonesia mengecam keras serangan terbaru Israel ke Gaza yang telah menewaskan (ratusan) warga sipil, termasuk anak-anak di bulan suci Ramadan.
Kementerian Luar Negeri RI dalam pernyataannya menuturkan, serangan ini hanya menambah rangkaian provokasi Israel yang mengancam gencatan senjata yang terjadi sejak 19 Januari 2025. Serangan tersebut dinilai hanya akan mengganggu prospek negosiasi perdamaian menuju Two State Solution.
"Indonesia mendesak Dewan Keamanan PBB dan komunitas internasional untuk segera mengambil tindakan guna menghentikan serangan Israel, serta menyerukan semua pihak memulihkan gencatan senjata demi mencegah lebih banyak korban sipil," tegas Kemlu RI.
Kemlu menambahkan, posisi Indonesia tetap konsisten terhadap Palestina. "Indonesia menegaskan kembali posisinya yang konsisten bahwa penghentian pendudukan ilegal Israel adalah satu-satunya jalan menuju perdamaian yang adil dan abadi di kawasan," kata mereka.