Israel mengundang jurnalis dan memamerkan temuan terowongan ini kepada media. Mereka mengklaim terowongan itu adalah salah satu pusat komando dan kontrol utama yang digunakan untuk mengarahkan serangan 7 Oktober.
"Ini adalah salah satu pusat komando dan kendali Hamas untuk serangan 7 Oktober. Penggunaan rumah sakit oleh mereka sangat kejam, dan Anda bisa lihat ke mana dana dari Eropa berakhir. Operasi darat kami memiliki tujuan yang jelas: pertama dan terutama, pemulangan para sandera dan membongkar kekuasaan Hamas," tutur Juru bicara IDF, Brigadir Jenderal Effie Defrin, dikutip dari Ynet.
Di sisi lain, serangan militer Israel ke fasilitas medis telah menuai kecaman luas dari komunitas internasional. Tindakan semacam itu dinilai telah melumpuhkan sistem kesehatan Gaza yang menurut berbagai laporan sudah berada di ambang kehancuran total.
Kekhawatiran terkait serangan semacam ini pernah disuarakan oleh PBB.
"Mereka yang terluka dan sakit, personel medis dan fasilitas medis, termasuk rumah sakit, harus dihormati dan dilindungi," kata Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, dalam sebuah pernyataan pada April.
Tuduhan penggunaan rumah sakit sebagai pangkalan militer telah berulang kali dibantah oleh Hamas dan para staf medis yang bekerja di Gaza. Media mengaku kesulitan memverifikasi klaim dari kedua belah pihak karena konflik yang masih berlangsung.