Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
bendera Israel (unsplash.com/Taylor Brandon)
bendera Israel (unsplash.com/Taylor Brandon)

Intinya sih...

  • Kelompok pertama Bnei Menashe tiba di Israel pada 2026

  • Rencana imigrasi bersama pemerintah India akan menyatukan kembali keluarga-keluarga

  • Netanyahu sebut kehadiran Bnei Menashe akan memperkuat kawasan utara Israel

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Israel telah menyetujui rencana untuk menerima sekitar 5.800 anggota komunitas Bnei Menashe dari India dalam 5 tahun ke depan. Keputusan pemerintah ini diumumkan pada Minggu (23/11/2025).

Masyarakat Bnei Menashe mengaku sebagai keturunan suku Manasye dalam Alkitab, yang dianggap sebagai salah satu "suku Israel yang hilang". Mereka tinggal di negara bagian Manipur dan Mizoram, India.

Mayoritas dari mereka sebelumnya menganut Kristen sebelum akhirnya berpindah ke Yudaisme dan memperoleh pengakuan dari Rabinat Kepala Israel. Mereka menjalankan praktik-praktik Yahudi tradisional, merayakan hari raya seperti Sukkot, dan mendirikan sinagoga di komunitas mereka.

Israel baru secara resmi mendukung imigrasi warga Bnei Menashe pada 2005, ketika Kepala Rabi Sephardi saat itu secara resmi mengakui komunitas tersebut sebagai keturunan salah satu suku Israel yang hilang.

1. Kelompok pertama akan tiba di Israel pada 2026

Para pendatang baru itu rencananya akan ditempatkan secara bertahap di wilayah Galilea, Israel utara. Kelompok pertama dari 1.200 orang dijadwalkan tiba di Israel pada 2026, dengan perkiraaan biaya sebesar 27,4 juta dolar AS (sekitar Rp457 miliar).

Anggaran tersebut mencakup dukungan keuangan awal, pengajaran bahasa Ibrani, bimbingan pekerjaan, tempat tinggal sementara, dan program sosial untuk membantu para pendatang menyesuaikan diri.

Tahap kedua, yang dijadwalkan selesai pada 2030, bertujuan membawa 4.600 orang lagi, yang secara efektif menyelesaikan imigrasi seluruh komunitas dan menyatukan kembali keluarga-keluarga yang sebelumnya terpisah antara Israel dan India. Sebelumnya, sekitar 4 ribu warga Bnei Menashe sudah bermigrasi ke Israel dalam 2 dekade terakhir berdasarkan keputusan pemerintah sebelumnya.

Adapun rencana ini disusun bersama dengan pemerintah India.

2. Netanyahu sebut kehadiran komunitas Bnei Menashe akan memperkuat kawasan utara Israel

Dilansir dari Ynet, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menyebut keputusan ini sebagai langkah penting dan Zionis. Menurutnya, kedatangan para pendatang tersebut akan memperkuat kawasan utara Israel.

Menteri Keuangan Bezalel Smotrich menyatakan bahwa kebijakan tersebut akan menyatukan kembali keluarga-keluarga yang terpisah dan memenuhi kerinduan lama mereka akan tanah Israel.

Dilansir dari DW, pertimbangan demografis masih menjadi faktor penting dalam kebijakan Israel, khususnya terkait konflik Israel–Palestina. Populasi Israel saat ini berjumlah sekitar 10,1 juta jiwa, dengan sekitar 73 persen di antaranya beragama Yahudi, dibandingkan dengan 5,5 juta jiwa di wilayah Palestina.

3. Puluhan ribu warga Israel telah tinggalkan Galilea akibat konflik

Galilea, tempat tinggal komunitas Bnei Menashe nantinya, merupakan wilayah pegunungan bersejarah dengan kota-kota besar seperti Nazaret, Tiberias, dan Safed. Wilayah ini berbatasan dengan Lebanon di utara, serta Lembah Yordan dan Danau Galilea di timur.

Galilea sangat terdampak oleh konflik antara Israel dengan kelompok Hizbullah di Lebanon. Puluhan ribu penduduknya bahkan telah meninggalkan kawasan tersebut dalam beberapa tahun terakhir.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team