Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
pasukan Israel di perbatasan Suriah. (Israel Defense Forces, CC BY 2.0 , via Wikimedia Commons)
pasukan Israel di perbatasan Suriah. (Israel Defense Forces, CC BY 2.0 , via Wikimedia Commons)

Intinya sih...

  • Israel menuntut zona penyangga dari Damaskus hingga Golan

  • Trump memperingatkan Israel agar tidak mengganggu Suriah

  • Israel masih duduki dan serang wilayah Suriah, meningkatkan ketegangan di perbatasan

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu, mengajukan syarat baru untuk mencapai kesepakatan damai dengan Suriah. Ia menuntut pembentukan zona penyangga yang membentang dari Damaskus hingga wilayah yang saat ini diduduki Israel.

Pernyataan ini disampaikan Netanyahu pada Selasa (2/12/2025) saat mengunjungi tentara Israel yang terluka dalam operasi militer di Suriah sepekan sebelumnya. Tuntutan muncul di tengah tekanan Amerika Serikat (AS) yang tengah mendorong pakta non-agresi antara kedua negara tersebut, dilansir Al Jazeera.

1. Tuntutan demiliterisasi dari Damaskus hingga Golan

Netanyahu menegaskan zona tersebut harus mencakup akses strategis ke Gunung Hermon dan puncaknya. Wilayah ini dianggap vital oleh Israel untuk mencegah serangan darat maupun ancaman keamanan lainnya dari perbatasan utara.

Israel mengklaim penguasaan wilayah tersebut bertujuan untuk melindungi warga negaranya dan komunitas Druze yang menjadi sekutunya. Netanyahu menilai keamanan perbatasan adalah prioritas utama yang tidak bisa ditawar.

"Apa yang kami harapkan dari Suriah adalah pembentukan zona penyangga demiliterisasi dari Damaskus ke zona penyangga (Israel), termasuk akses ke Gunung Hermon dan puncaknya. Kami memegang wilayah ini untuk menjamin keamanan warga Israel dan itulah yang kewajiban kami," ujar Netanyahu, dilansir The Times of Israel.

2. Trump peringatkan Israel untuk tidak ganggu Suriah

Tuntutan ini muncul hanya sehari setelah Presiden AS, Donald Trump, memperingatkan Israel agar tidak mengganggu stabilitas Suriah. Trump mendesak dihentikannya tindakan militer yang mengganggu pertumbuhan Suriah di bawah pemerintahan baru.

Trump memuji kinerja Presiden Suriah Ahmed al-Sharaa yang merupakan mantan tokoh pemberontak. Ia menilai al-Sharaa telah bekerja keras untuk memastikan hubungan jangka panjang yang baik antara Suriah dan Israel.

Pemerintahan Trump saat ini sedang berupaya menengahi perjanjian keamanan antara kedua belah pihak sebagai bagian dari visi perdamaian Timur Tengah. Trump bahkan telah mencabut sanksi ekonomi yang melumpuhkan Suriah dan menjamu al-Sharaa di Gedung Putih sebagai bentuk dukungan.

"Sangat penting bagi Israel untuk memelihara dialog yang kuat dan benar dengan Suriah. Tidak boleh ada yang akan mengganggu evolusi Suriah menjadi Negara yang makmur," tulis Trump di media sosialnya, dilansir ABC News.

3. Israel masih duduki dan serang wilayah Suriah

Ketegangan di perbatasan meningkat sejak jatuhnya rezim Bashar al-Assad pada akhir 2024, di mana Israel memperluas pendudukannya melampaui Dataran Tinggi Golan. Pasukan Israel dilaporkan merangsek masuk ke zona pemisah yang sebelumnya ditetapkan PBB melalui gencatan senjata tahun 1974.

Operasi militer Israel terbaru di Beit Jinn, selatan Suriah, dilaporkan menewaskan 13 orang pada Jumat lalu. Media pemerintah Suriah menyebut korban tewas termasuk perempuan dan anak-anak, sementara Israel mengklaim serangan tersebut menargetkan kelompok militan Lebanon, Jama'a Islamiya.

Kolumnis Haaretz, Gideon Levy, mengkritik tuntutan Israel tersebut karena dinilai keterlaluan. Menurutnya, permintaan Netanyahu untuk mengambil lebih banyak wilayah Suriah hanya akan melanggengkan situasi perang.

Suriah sendiri hingga kini tidak mengakui Israel secara formal dan mayoritas komunitas internasional menolak klaim Israel atas Golan. Namun, AS di bawah pemerintahan Trump sebelumnya telah mengakui aneksasi Israel atas wilayah tersebut.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team