Israel Rampas 12,7 Km Lahan Warga Palestina di Tepi Barat

Jakarta, IDN Times - Israel telah menyetujui pengambilalihan lahan terbesar di Tepi Barat dalam lebih dari tiga dekade. Temuan ini dilaporkan oleh kelompok pemantau anti-permukiman Israel, Peace Now.
Peace Now melaporkan bahwa Israel baru-baru ini menyetujui pengambilalihan 12,7 kilometer persegi lahan di Lembah Jordan. Ini adalah perebutan paksa tunggal terbesar yang disetujui sejak Perjanjian Oslo 1993.
Juru bicara PBB Stéphane Dujarric mengkritik langkah tersebut sebagai tindakan yang salah arah. Ia menekankan pentingnya upaya untuk menemukan solusi dua negara yang dinegosiasikan.
1. Rencana telah disetujui sejak bulan lalu
Pengambilalihan lahan terbaru ini disetujui pada akhir bulan lalu namun baru dipublikasikan pada Rabu (3/7/2024). Sebelumnya, Israel juga telah mengambil alih 8 kilometer persegi lahan di Tepi Barat pada Maret dan 2,6 kilometer persegi pada Februari.
Pemantau permukiman mengatakan, pengambilalihan lahan ini menghubungkan permukiman Israel di sepanjang koridor penting yang berbatasan dengan Yordania. Langkah ini dianggap sebagai strategi untuk menciptakan zona penyangga antara Yordania dan tanah Palestina.
"Mereka pasti melihat area ini sebagai area strategis, sebagai cara pertama dan salah satu cara termudah untuk memulai aneksasi," kata Yoni Mizrachi, kepala pemantauan permukiman di Peace Now, dilansir dari Associated Press.