Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
bangunan hancur di Damaskus setelah pemboman Prancis (commons.wikimedia.org/National Museum of the U.S. Navy)
bangunan hancur di Damaskus setelah pemboman Prancis (commons.wikimedia.org/National Museum of the U.S. Navy)

Intinya sih...

  • Israel serang Damaskus, target Kantor Kemhan dan area Istana Presiden

  • Serangan menandakan hegemoni militer Israel di kawasan tersebut

  • Kesepakatan gencatan senjata ditolak pemimpin Druze, konflik terus berlanjut

Jakarta, IDN Times - Israel melancarkan serangan ke Damaskus, Suriah dengan menargetkan Kementerian Pertahanan (Kemhan) dan area di sekitar Istana Presiden. Setidaknya tiga orang tewas dalam serangan tersebut.

Serangan Israel tersebut terkait konflik antara kelompok Druze dengan pasukan keamanan Suriah. Para analis menyebut, serangan itu menandakan Tel Aviv telah memilih hegemoni militer daripada potensi kerja sama di kawasan itu.

Dikutip dari Al Jazeera, Kamis (17/7/2025), Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Suriah dan pemimpin Druze, Sheikh Yousef Jarbou, mengonfirmasi mereka sebetulnya telah mencapai kesepakatan gencatan senjata.

Namun, kesepakatan baru tersebut ditolak pemimpin Druze lainnya, Sheikh Hikmat al-Hajari. Ia berjanji akan terus berjuang hingga Suwayda dibebaskan sepenuhnya.

Padahal, kesepakatan itu sekaligus mendeklarasikan penghentian total dan segera terhadap semua operasi militer. Selain itu, dihasilkan juga pembentukan komite, yang terdiri dari pejabat pemerintah dan pemimpin spiritual Druze untuk mengawasi pelaksanaannya.

Sebelum serengan terjadi, malam harinya Kementerian Pertahanan Suriah menyatakan telah mulai menarik pasukan dari Suwayda.

Editorial Team