Tentara Israel. (x.com/IDF)
Dilansir Reuters, 50 negara penyumpang pasukan UNIFIL telah sepakat pada Kamis untuk terus menempatkan lebih dari 10.400 pasukan penjaga perdamaian di antara Sungai Litani di utara dan perbatasan yang diakui PBB antara Lebanon dan Israel, yang dikenal sebagai Garis Biru, di selatan.
"Kami berada di sana karena Dewan Keamanan (PBB) meminta kami untuk berada di sana. Jadi, kami akan tetap tinggal sampai situasinya menjadi tidak mungkin bagi kami untuk beroperasi," ujar Tenenti.
Dalam pernyataannya, UNIFIL mengatakan bahwa tank Israel melepaskan tembakan ke menara pengawas di markas utama mereka di kota Naqoura pada Kamis dan menyebabkan dua pasukan penjaga perdamaian dari Indonesia terluka. Beberapa kendaraan dan sistem komunikasi juga rusak dalam serangan itu.
UNIFIL juga menuding pasukan Israel sengaja menembaki dan menonaktifkan kamera yang memantau daerah tersebut pada Rabu.
Sementara itu, Israel mengklaim bahwa pasukannya beroperasi di dekat pangkalan UNIFIL di Naqoura pada Kamis, namun mereka menginstruksikan pasukan PBB di wilayah tersebut untuk tetap berada di tempat yang terlindungi sebelum melepaskan tembakan.