Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

UNIFIL Ditembaki Israel, Indonesia Desak DK PBB Bertindak

Deputi Wakil Tetap RI untuk PBB di New York, AS, Hari Prabowo. (dok. PTRI New York)

Jakarta, IDN Times - Sebagai negara penyumbang pasukan terbesar di Pasukan Penjaga Perdamaian (UNIFIL) di Lebanon, Indonesia terus menyatakan dukungan tegasnya terhadap misi perdamaian PBB tersebut.

Pos UNIFIL di Lebanon selatan baru saja ditembaki oleh pasukan Israel. Akibatnya, dua personel UNIFIL yang merupakan prajurit TNI, terluka.

“Meski mendapat serangan yang keterlaluan, Indonesia tetap berkomitmen kuat untuk bekerja sama dengan PBB, Panglima Pasukan UNIFIL, dan masyarakat internasional guna memastikan keberhasilan misi UNIFIL. Upaya de-eskalasi dan prospek perdamaian abadi di kawasan tersebut bergantung pada kemampuan UNIFIL untuk sepenuhnya melaksanakan mandatnya,” kata Deputi Wakil Tetap RI untuk PBB di New York, Hari Prabowo saat rapat DK PBB soal situasi Timur Tengah, dalam keterangan PTRI New York, Jumat (11/10/2024).

"Indonesia mendesak DK PBB harus bertindak tegas memastikan bahwa UNIFIL dapat melanjutkan pekerjaan pentingnya di Lebanon selatan, menegakkan standar perilaku tertinggi sambil memastikan keselamatan dan keamanan pasukan penjaga perdamaian PBB," tegas dia.

1. Israel sebar teror di lapangan

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF), Herzi Halevi. (x.com/Israel Defense Forces)

Menurut Indonesia, tindakan Israel terhadap UNIFIL merupakan upaya terang-terangan menyebarkan teror di lapangan untuk mengintimidasi misi penjaga perdamaian dan masyarakat internasional.

“Kami mengingatkan pasukan Israel dan semua aktor tentang kewajiban mereka untuk memastikan perlindungan penuh terhadap personel UNIFIL dan properti PBB,” ucap Hari.

2. Israel langgar hukum internasional

Satgas MTF Konga XXVIII-O/UNIFIL di Lebanon menggelar latihan rencana kontijensi TNI. (www.instagram.com/@tni_angkatan_laut)

Serangan itu terjadi di tengah pola pelanggaran Resolusi Dewan Keamanan PBB 1701 yang lebih luas oleh Israel. Ini termasuk serangan berulang ke wilayah Lebanon, yang melanggar kedaulatan dan integritas teritorial Lebanon.

“Pelanggaran hukum internasional yang dilakukan Israel secara terus-menerus tanpa adanya konsekuensi yang berarti, merupakan masalah yang sangat memprihatinkan, merusak kredibilitas tatanan hukum internasional dan merusak kredibilitas Dewan ini sendiri,” tegas Hari.

Sebagaimana dicatat dengan jelas dalam laporan Sekretaris Jenderal PBB tentang pelaksanaan Resolusi tersebut. Dari 21 Februari hingga 20 Juni 2024, 1.551 pelanggaran udara dilakukan oleh IDF, meningkat 110 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun 2023.

3. Indonesia minta adanya penyelidikan

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi. (IDN Times/Sonya Michaella)

Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno Marsudi mendesak dilakukannya penyelidikan atas serangan Israel terhadap Pasukan Perdamaian PBB (UNIFIL) di Lebanon, yang melukai dua prajurit TNI yang sedang bertugas di UNIFIL.

“Indonesia tegaskan serangan apapun terhadap peacekeepers adalah pelanggaran berat hukum humaniter internasional dan resolusi DK PBB 1701 sebagai dasar mandat UNIFIL,” kata Retno, dalam keterangannya, hari ini.

“Indonesia meminta semua pihak untuk menjamin dihormatinya  inviolability (tidak dapat dilanggarnya) wilayah PBB dlm segala waktu dan keadaan. Indonesia juga mendesak dilakukannya penyelidikan atas serangan tsb dan pelakunya dimintai pertanggungjawaban,” ucap Retno.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sonya Michaella
EditorSonya Michaella
Follow Us