Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Sekolah UNRWA di kamp pengungsi Jalazone, Tepi Barat, Palestina. (Foreign, Commonwealth & Development Office, CC BY 2.0 , via Wikimedia Commons)

Jakarta, IDN Times - Israel memerintahkan penutupan enam sekolah yang dikelola Badan Bantuan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) di Yerusalem Timur pada Selasa (8/4/2025). Petugas Kementerian Pendidikan Israel bersama kepolisian masuk secara paksa ke sekolah-sekolah tersebut dan menyerahkan surat perintah penutupan.

Kepala UNRWA, Philippe Lazzarini, menyatakan perintah penutupan akan efektif dalam 30 hari.

"Sekitar 800 anak laki-laki dan perempuan terdampak langsung oleh perintah penutupan ini dan kemungkinan akan melewatkan tahun ajaran mereka," tulis Lazzarini di platform X.

1. Kelanjutan dari pelarangan operasi UNRWA

Enam sekolah UNRWA yang ditutup berada di lingkungan Shuafat, Silwan, Sur Baher, dan Wadi al-Joz di Yerusalem Timur. Pasukan Israel dilaporkan menyerbu sekolah perempuan UNRWA di kamp pengungsi Shu'fat. Mereka mengharuskan sekolah ditutup mulai 8 Mei 2025.

Tindakan ini merupakan kelanjutan undang-undang yang disahkan parlemen Israel pada Oktober 2024. Dilansir Anadolu Agency, parlemen Israel mengesahkan dua undang-undang yang melarang operasi UNRWA di Israel dan area pendudukan.

Undang-undang ini mulai berlaku pada 30 Januari 2025. Israel juga melarang pejabat mereka berhubungan dengan UNRWA. Israel menuduh beberapa karyawan UNRWA terlibat dalam serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.

Meski demikian, Abir Ismail, direktur kantor informasi UNRWA, menyatakan bahwa lembaganya tetap berkomitmen memberikan layanan pendidikan kepada pengungsi Palestina di Yerusalem Timur.

2. Pemerintah Palestina kecam penutupan sekolah

Editorial Team

EditorRama

Tonton lebih seru di