Jakarta, IDN Times - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan pihaknya tengah bekerja sama dengan China untuk mengelola risiko lonjakan kasus COVID-19, menyusul meningkatnya para pelaku perjalanan di musim libur Tahun Baru Imlek.
Namun, organisasi itu mengaku kurangnya informasi data mengenai situasi pandemik di negara itu, menyulitkannya untuk melakukan penilaian penuh terhadap bahaya gelombang COVID-19.
Pada Rabu (11/1/2023), WHO memperbarui seruannya agar negara yang bekerja sama dengannya itu memberi lebih banyak data COVID-19, sekaligus menekankan perlunya melakukan sharing informasi.
"Kami telah bekerja dengan rekan China kami, tetapi untuk memahami lebih baik, kami membutuhkan data (kasus COVID-19) itu," kata Direktur Departemen Koordinasi WHO, Abdi Rahman Mahamud, dikutip dari Reuters.