Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Menteri Luar Negeri (Menlu) Jepang, Yoko Kamikawa, dan Menlu Amerika Serikat Antony Blinken (kanan) saat bertemu di Washington pada 12 Januari 2024 waktu setempat. (twitter.com/SecBlinken)

Jakarta, IDN Times - Jepang dan Amerika Serikat (AS) akan memperkuat kemampuan pencegahan dan respons mereka dalam aliansi kedua negara. Hal ini disampaikan oleh Menteri Luar Negeri (Menlu) Jepang, Yoko Kamikawa, dan Menlu AS Antony Blinken di Washington pada Jumat.

"Saat dunia mencapai titik balik dalam sejarah, aliansi AS-Jepang memainkan peran penting," kata Kamikawa, dikutip dari Yomiuri Shimbun pada Sabtu (13/1/2024).

Para menlu juga sepakat bahwa kedua negara akan berupaya mewujudkan kesuksesan menjelang kunjungan kenegaraan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida ke AS yang dijadwalkan awal tahun ini.

1. Bahas perdamaian dan stabilitas di selat Taiwan

Dalam pembicaraan tersebut, para menlu juga menekankan kerja sama erat dalam mengatasi masalah China dan Korea Utara. Serta, menegakkan kembali pandangan mereka yang sama mengenai pentingnya perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan dan mendorong penyelesaian damai atas masalah Beijing-Taipei.

Bagi Tokyo, Taiwan adalah mitra yang sangat penting karena alasan-alasan berbagi nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang sama soal kebebasan, demokrasi, hak asasi manusia, dan supremasi hukum.

"Aliansi dengan Jepang benar-benar merupakan landasan perdamaian, keamanan, dan kemakmuran di Indo-Pasifik yang mencapai tingkat baru dalam beberapa tahun terakhir, di mana kita bekerja sama tidak hanya secara bilateral atau regional tetapi juga secara global," kata Blinken, dikutip dari Kyodo News.

China mengklaim Taiwan sebagai provinsi yang membangkang, namun hubungan keduanya memburuk dalam beberapa tahun terakhir di bawah kepemimpinan Tsai Ing-wen dan Partai Progresif Demokratik yang berkuasa. Beijing telah meningkatkan tekanan militer dan ekonomi terhadap pulau yang memiliki populasi lebih dari 23 juta jiwa tersebut.

2. Bahas Timur Tengah, Ukraina, dan Rusia

Editorial Team

Tonton lebih seru di