Perempuan Jepang Ditangkap usai Tikam 4 Orang di Kereta Api

Jakarta, IDN Times - Sedikitnya empat pria terluka dalam insiden penikaman yang terjadi di kereta api di Tokyo, Jepang, pada Rabu (3/1/2024) malam. Seorang perempuan, yang berusia sekitar 20-an, telah ditangkap sehubungan dengan insiden itu.
Menurut keterangan polisi, perempuan tersebut menyerang penumpang dengan pisau saat kereta sedang bergerak dari stasiun JR Okachimachi ke Akihabara. Pihaknya menambahkan bahwa tersangka dan para korban tidak saling kenal.
Empat korban, yang berusia 30-60an tahun, dilaporkan mengalami luka di bagian samping, punggung, dan lengan dalam serangan itu. Mereka kemudian dilarikan ke rumah sakit.
1. Tersangka serang korban dengan pisau sepanjang 15 cm
Saat terjadi penikaman, para penumpang menekan tombol darurat yang dipasang di kereta, dan di peron Stasiun Akihabara begitu kereta sampai tujuan. Seorang staf stasiun kemudian menelepon polisi sekitar pukul 22.55.
Para penumpang berhasil menangkap tersangka dan menyerahkannya kepada pihak kepolisian. Ia pun ditahan karena dicurigai melakukan percobaan pembunuhan.
Dilansir The Japan Times, sumber investigasi pada Kamis (4/1/2024) mengatakan bahwa perempuan tersebut telah mengaku kepada kepada polisi bahwa dirinya ingin membunuh orang. Petugas kini sedang menyelidiki identitasnya.
Menurut informan tersebut, tersangka diyakini menusuk korbannya dengan pisau sepanjang kurang lebih 15 sentimeter. Pisau lainnya juga ditemukan di dalam tasnya.
2. Beberapa layanan kereta api ditangguhkan sementara usai insiden itu
Akibat insiden tersebut, Perusahaan Kereta Api Jepang Timur menghentikan sementara beberapa layanan jalur kereta Yamanote di ibu kota. Adapun jalur tersebut merupakan salah satu rute transportasi tersibuk di Tokyo.
Akihabara, yang terkenal sebagai tempat eceran elektronik dan gadget, merupakan pusat pariwisata utama di Tokyo. Daerah ini juga identik dengan video game, buku komik, dan fesyen unik.
3. 7 Orang tewas dalam serangan pada 2008 di Akihabara
Kejahatan yang melibatkan kekerasan jarang terjadi di Jepang. Negara ini memiliki undang-undang pengendalian senjata yang ketat dan hanya ada sedikit kejahatan terkait senjata setiap tahunnya. Namun dalam beberapa tahun terakhir, terdapat beberapa kasus yang melibatkan serangan pisau secara acak dan pembakaran di kereta bawah tanah.
Pada 2008, tujuh orang tewas dan 10 lainnya terluka, ketika seorang pria 25 tahun menabrak para pejalan kaki dan kemudian menikam orang-orang yang lewat di jalanan Akihabara. Dia dijatuhi hukuman mati dan dieksekusi tahun lalu.
Operator kereta api di kota-kota besar pun telah meningkatkan langkah-langkah keamanan, termasuk memasang kamera CCTV di gerbong kereta dan melakukan latihan lebih sering dengan staf stasiun, dilansir Associated Press.