Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi penembakan rudal (pixabay.com/Defence-Imagery)

Tangerang Selatan, IDN Times - Korea Utara pada Minggu (25/9/2022) meluncurkan rudal balistik ke arah laut di lepas pantai timur. Penembakan itu dilakukan menjelang latihan militer gabungan pasukan Amerika Serikat (AS)-Korea Selatan.

Militer Korea Selatan mengatakan, rudal balistik jarak pendek itu ditembakkan dari dekat daerah Taechon di Provinsi Pyongyang utara. Peluncuran itu terjadi pukul 7 pagi waktu setempat.

"Peluncuran rudal balistik Korea Utara adalah tindakan provokasi serius yang mengancam perdamaian dan keamanan semenanjung Korea dan komunitas internasional," kata Kepala Staf Gabungan Korea Selatan dalam sebuah pernyataan.

1. AS-Korea Selatan siap tanggapi ancaman dari Korea Utara

Ketua Kepala Staf Gabungan, Kim Seung-kyum, dan Komandan Pasukan Korea Selatan-AS, Paul LaCamera, menegaskan bahwa keduanya siap untuk menanggapi setiap ancaman atau provokasi dari Korea Utara.

Dewan Keamanan Nasional Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) Korea Selatan telah mengadakan pertemuan darurat, untuk membahas langkah-langkah menanggapi tindakan Pyongyang. Serangan itu dianggap sebagai provokasi dan melanggar resolusi DK PBB. 

Menteri Pertahanan Jepang, Yasuka Hamada, memperkirakan rudal tersebut mencapai ketinggian maksimum pada 50 kilometer dan terbang pada lintasan yang tidak teratur. Dia menambahkan, rudal itu jatuh di luar zona ekonomi eksklusif Jepang dan tidak memengaruhi lalu lintas udara.

"Jika Anda memasukkan peluncuran rudal jelajah, ini adalah peluncuran ke-19, yang merupakan kecepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya," kata Hamada, dikutip dari Reuters.

"Tindakan Korea Utara merupakan ancaman bagi perdamaian dan keamanan negara kita, kawasan dan komunitas internasional dan melakukan ini saat invasi Ukraina berlangsung tidak dapat dimaafkan," lanjut dia, seraya menambahkan bahwa Jepang telah menyampaikan protes melalui kedutaan Korea Utara di Beijing.

Analis mengatakan, tekanan yang dihadapi Korea Utara membuat pihaknya melakukan rentetan uji coba rudal jarak pendek dalam beberapa tahun terakhir. 

2. AS berkomitmen membantu pertahanan Korea Selatan dan Jepang

Editorial Team

Tonton lebih seru di