Jakarta, IDN Times - Pemerintah militer Myanmar mengumumkan pencabutan jam malam di Yangon sehari menjelang dimulainya pemilihan umum yang digelar Junta. Pencabutan ini diklaim sebagai langkah menuju normalisasi situasi politik.
Dalam pernyataannya pada Jumat (26/12/2025), Junta menyatakan pembatasan jam malam yang tersisa di Yangon akan dicabut sepenuhnya mulai Sabtu (27/12/2025). Jam malam tersebut sebelumnya diberlakukan sejak kudeta militer pada 2021 yang menggulingkan pemerintahan sipil terpilih.
Yangon, dengan populasi sekitar tujuh juta jiwa, merupakan pusat ekonomi dan politik Myanmar. Sejak kudeta, kota ini berada di bawah berbagai pembatasan keamanan ketat, termasuk larangan keluar rumah pada malam hari.
Pencabutan jam malam ini diumumkan di tengah rencana junta menggelar pemilihan umum secara bertahap mulai Minggu (28/12/2025) dan dijadwalkan berlangsung selama satu bulan, meskipun pemilu tersebut menuai kritik luas dari kelompok pro-demokrasi dan pengamat internasional.
