Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Bendera Jepang. (Unsplash.com/ Roméo A.)

Jakarta, IDN Times - Jepang menolak permintaan Amerika Serikat (AS) untuk meningkatkan belanja pertahanannya menjadi 3 persen dari produk domestik bruto (PDB), guna mengatasi tantangan keamanan yang semakin meningkat.

"Jepang menentukan belanja pertahanannya sendiri, bukan atas arahan negara lain," kata Perdana Menteri Shigeru Ishiba pada rapat komite anggaran Majelis Tinggi pada Rabu (5/3/2025), dikutip dari Kyodo News.

1. Jepang telah meningkatkan anggaran pertahanan hingga 2 persen dari PDB

Ishiba mengatakan, pengeluaran pertahanan diputuskan dengan berbagai macam pengeluaran. Ia juga tidak berniat memulai diskusi berat mengenai persentase pengeluaran PDB.

Sementara itu, Kepala Sekretaris Kabinet Yoshimasa Hayashi menekankan pentingnya substansi kemampuan daripada jumlah anggaran.

Jepang telah lama membatasi pengeluaran pertahanannya sekitar 1 persen dari PDB atau sekitar 5 triliun yen (sekitar Rp547,6 triliun). Namun, untuk merespons perubahan dalam lingkungan keamanannya, pihaknya telah meningkatkan anggaran pertahanan dalam beberapa tahun terakhir dengan tujuan mencapai 2 persen dari PDB pada tahun fiskal 2027.

2. Tuntutan AS atas anggaran pertahanan Jepang untuk antisipasi China

Editorial Team

EditorRahmah N

Tonton lebih seru di