Jakarta, IDN Times - Jepang mengumumkan bakal memulai pembangunan militer senilai 320 miliar dolar AS (sekitar Rp4.998 triliun), sebuah kebijakan yang tidak pernah dibayangkan sebelumnya.
Tokyo kini merasa terancam dengan ketegangan regional, khususnya dari China dan Korea Utara, serta invasi Rusia ke Ukraina yang dapat memicu ketakutan perang, dilansir Al Jazeera.
Pemerintahan Perdana Menteri Fumio Kishida khawatir, invasi Rusia menetapkan preseden yang akan mendorong China untuk menyerang Taiwan. Hal itu praktis mengancam pulau-pulau Jepang di dekatnya, mengganggu pasokan semikonduktor, dan mencekik jalur laut yang memasok minyak Timur Tengah.
Sebagai informasi, konstitusi Jepang pasca-Perang Dunia II tidak secara resmi mengakui militer dan membatasinya pada kemampuan pertahanan diri.