Dilaporkan, bahwa perkembangan ini terjadi setelah peluncuran perdana roket H3 generasi baru Jepang yang gagal pada Maret. Ini disebabkan oleh mesin tahap kedua yang tidak menyala, setelah peluncuran di Pusat Antariksa Tanegashima.
Akibatnya, hilangnya satelit utama yang dibawanya sebagai muatannya. Roket tersebut dikembangkan oleh Badan Eksplorasi Antariksa Jepang (JAXA) bersama Mitsubishi Heavy Industries Ltd.
JAXA memiliki misi ambisius untuk melakukan perjalanan ke Mars dan mensurvei dua bulan planet merah, Phobos dan Deimos. Proyek tersebut akan membawa pesawat luar angkasa untuk menjelajahi kedua bulan dan mengumpulkan sampel dari Phobos untuk dibawa kembali ke Bumi.
Misi ini diberi nama Martian Moons eXploration (MMX), yang direncanakan akan diluncurkan tahun depan, dan akan mencapai Mars pada 2025. Misi tersebut digadang-gadang akan menjadi misi pertama yang membawa sampel bulan dari planet lain ke Bumi pada 2029.