Space One mengatakan bahwa pihaknya sedang membentuk satuan tugas untuk menyelidiki penyebab kegagalan tersebut.
"Kami dengan tulus meminta maaf karena tidak memenuhi harapan. Space One menolak menggunakan kata kegagalan, karena kami yakin bahwa kami dapat memperoleh data dan pengalaman baru melalui setiap upaya," kata Presiden Space One, Masakazu Toyoda, pada konferensi pers.
"Kami percaya bahwa menyelesaikan seluruh misi kami adalah cara paling benar untuk berkontribusi kepada komunitas lokal," sambungnya, dikutip dari Kyodo News.
Space One sedang berlomba untuk menjadi perusahaan swasta pertama di Negeri Sakura yang menempatkan satelit ke orbit. Perusahaan ini didirikan pada 2018 oleh investasi dari perusahaan-perusahaan besar, seperti Canon Electronics Inc, IHI Aerospace Co, Shimizu Corp, dan Development Bank of Japan, milik pemerintah Jepang.
Space One berupaya mengkomersialkan layanan pengiriman ruang angkasa dengan menurunkan biaya dan menawarkan peluncuran roket pada frekuensi tinggi. Mereka berencana mengirim 30 roket ke luar angkasa setiap tahunnya pada 2030-an.
Meski mengalami kegagalan, Space One tidak akan mengubah rencananya untuk meluncurkan satelit ke luar angkasa.