Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi corona (IDN Times/Arief Rahmat)

Berlin, IDN Times – Sejak munculnya varian baru mutasi COVID-19 di Inggris, banyak negara semakin memperketat aturan pembatasan. Varian yang disebut lebih menular itu, kini sudah sampai di banyak negara baik di Eropa maupun lainnya.

Jerman adalah salah satu negara yang telah mengabarkan bahwa varian Inggris sudah menyebar di negara tersebut. Kini, varian Inggris juga dijelaskan semakin berbahaya karena telah tersebar di sebagian besar negara bagian Jerman.

1. Varian Inggris terdeteksi di 13 dari 16 negara bagian

Varian baru Inggris terdeteksi di sebagian besar wilayah Jerman. Ilustrasi (pexels.com/Harry Dona)

Di Eropa, Jerman kini menempati negara urutan kelima terparah akibat serangan virus corona. Total infeksi di negara tersebut, menurut Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa, adalah 2.221.971 kasus. Inggris dan Prancis sejauh ini masih memimpin di posisi pertama dan kedua.

Dalam laporan terbaru oleh pihak berwenang Jerman, sebaran virus corona di negara tersebut kini semakin banyak terdeteksi tiga varian baru, yakni varian Inggris, Afrika Selatan dan Brasil. Namun varian Inggris menyebar jauh cepat dan dianggap berbahaya.

Melansir dari laman The Guardian, varian Inggris atau yang disebut ilmuwan B117 telah terdeteksi di 13 dari total 16 negara bagian di Jerman. Presiden Robert Koch Institute (RKI), Lothar Wieler, menyebut varian tersebut “lebih menular dari yang sudah ada, dan ada indikasi pertama bahwa itu juga dapat menyebabkan penyakit yang lebih serius.”

Cepatnya sebaran varian baru Inggris dikhawatirkan akan membuat sistem kesehatan negara menjadi semakin terbebani. Jika warga tidak menaati aturan pembatasan dan pengetatan yang sudah dibuat, ada kekhawatiran yang meluas bahwa gelombang kedua di Jerman saat ini akan jauh dari selesai.

2. Kemampuan varian Inggris di Jerman

Editorial Team

EditorPri Saja

Tonton lebih seru di