Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi pemandangan di salah satu kota Greenland (Unsplash.com/Visit Greenland)

Jakarta, IDN Times - Kanselir Jerman Olaf Scholz mengatakan, pernyataan Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump terkait Greenland memicu kesalahpahaman para pemimpin Eropa. Pada Rabu (8/1/2025), dia mengingatkan Trump agar tidak mengancam perbatasan.

Scholz menekankan bahwa prinsip tidak dapat diganggu gugatnya batas negara berlaku untuk semuanya. Tidak peduli seberapa kuat negara tersebut.

Sebelumnya, Prancis sudah memperingatkan Trump lewat Menteri Luar Negeri Jean-Noel Barrot. Dia mengatakan bahwa Uni Eropa (UE) tidak akan membiarkan negara lain di dunia menyerang perbatasan kedaulatannya.

1. Eropa harus bersatu

Sebelumnya, Trump menekankan kembali keinginannya untuk memperoleh Greenland. Dia mengatakan bahwa pulau Arktik itu penting bagi keamanan dan ekonomi nasional.

Dalam pernyataan yang disiarkan di televisi, Scholz mengatakan bahwa perbatasan negara tidak boleh dipindahkan dengan paksa. Dia baru saja bertemu dengan para pemimpin Eropa dan membahas apa yang dinyatakan oleh Trump tersebut.

"Dalam pembicaraan dengan mitra Eropa kami, ada kekhawatiran mengenai pernyataan terbaru dari AS. Jelas: Kami harus bersatu," katanya, dikutip Al Jazeera.

Barrot dari Prancis mengatakan bahwa Greenland adalah wilayah Eropa. Tidak ada pertanyaan terkait UE membiarkan negara lain di dunia, siapa pun mereka, menyerang perbatasan kedaulatannya.

2. Denmark siap berdialog dengan Trump

Editorial Team

EditorPri Saja

Tonton lebih seru di