Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Bendera Jerman (Unsplash.com/Christian Wiediger)
Bendera Jerman (Unsplash.com/Christian Wiediger)

Jakarta, IDN Times - Jerman memanggil duta besarnya di Iran untuk melakukan konsultasi pada Selasa (29/10/2024). Langkah itu dilakukan setelah Teheran mengeksekusi Jamshid Sharmahd, warga Jerman keturunan Iran sehari sebelumnya.

Sharmahd dieksekusi setelah dinyatakan bersalah atas tuduhan terorisme melalui persidangan pada tahun lalu. Setelah vonis itu, Berlin mengusir dua diplomat Iran.

1. Jerman panggil kuasa usaha Iran

Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock. (X.com/Außenministerin Annalena Baerbock)

Kementerian Luar Negeri Jerman menyatakan, kuasa usaha Iran di Berlin dipanggil untuk mendengar protes keras kami terhadap tindakan Teheran. Kementerian mengaku berhak untuk mengambil tindakan lebih lanjut.

Saat ini, tidak ada duta besar Iran di Berlin. Kuasa usaha menjalankan kedutaan setelah duta besar sebelumnya, Mahmoud Farazandeh, meninggalkan kedutaan pada musim panas ini.

Duta Besar Jerman Markus Potzel menyampaikan protes sekeras-kerasnya terhadap pembunuhan Jamshid Sharmahd kepada Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi. Menteri Luar Negeri Jerman, Annalena Baerbock, kemudian memanggil Potzel ke Berlin untuk berkonsultasi, dilansir dari Associated Press.

Pada Senin malam, Kanselir Olaf Scholz menyebut eksekusi tersebut sebagai skandal. Baerbock berulang kali mengatakan tindakan itu akan menimbulkan konsekuensi yang berat.

2. Iran tuduh Jerman abaikan perang melawan terorisme

Bendera Iran. (Unsplash.com/Akbar Nemati)

Media pemerintah Iran melaporkan pada Selasa, duta besar Jerman dipanggil oleh kementerian luar negeri terkait komentar intervensionis yang dibuat oleh pejabat Jerman terhadap putusan pengadilan.

"Dukungan terhadap Sharmahd bertentangan dengan klaim pemerintah Jerman mengenai supremasi hukum, perlindungan hak asasi manusia, dan perang melawan terorisme," kata kementerian luar negeri, menurut laporan media pemerintah, dikutip dari Reuters.

Araqchi menuduh Jerman sebagai kaki tangan dalam genosida Israel yang sedang berlangsung. Negara Eropa tersebut telah mengkritik serangan Teheran terhadap Israel saat ketegangan meningkat akibat perang di Gaza dan Lebanon.

3. Dituduh merencanakan aksi terorisme

Ilustrasi Aksi Terorisme (IDN Times/Mardya Shakti)

Iran menuduh Sharmahd merencanakan serangan pada 2008 terhadap sebuah masjid, yang menewaskan 14 orang, termasuk lima wanita dan seorang anak, dan melukai lebih dari 200 lainnya. Dia juga dituduh merencanakan serangan lain melalui Majelis Kerajaan Iran atau Tondar.

Iran juga menuduhnya membocorkan informasi rahasia mengenai situs rudal milik Garda Revolusi dalam sebuah program televisi pada 2017. Keluarganya membantah tuduhan tersebut dan telah bekerja bertahun-tahun untuk membebaskannya.

Keluarga kehilangan kontak dengan Sharmahd pada akhir Juli 2020. Beberapa hari setelahnya, Teheran mengumumkan penangkapan Sharmahd dalam sebuah operasi yang rumit dan foto dirinya dengan penutup mata dirilis.

Dia adalah salah satu dari beberapa pembangkang Iran di luar negeri dalam beberapa tahun terakhir yang ditipu atau dipaksa kembali, ketika negara itu mulai menyerang setelah runtuhnya kesepakatan nuklir pada 2015 dengan kekuatan dunia termasuk Jerman.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team