Kerusuhan di gedung Capitol pada 6 Januari 2021 terjadi setelah Trump mengadakan rapat umum di dekat Gedung Putih. Dalam rapat umum itu disebutkan bahwa dia terus mempropagandakan klaim kemenangan palsu dan bahwa hasil suaranya telah dicuri.
Semua klaim Donald Trump tidak ada yang terbukti di pengadilan. Jadi klaim itu dibesar-besarkan meski tanpa dasar.
Para pendukung Trump yang termakan propaganda itu, mengadakan reli untuk menyerang Capitol. Empat orang dari ribuan massa penyerang, tewas pada saat itu. Satu polisi penjaga keamanan juga dikabarkan tewas. Empat petugas kepolisian lain melakukan bunuh diri setelah peristiwa itu.
Dilansir CBS News, setelah serangan ke gedung Capitol, Jimmy Carter bersama dengan mantan Presiden AS lain yakni Barack Obama, Bill Clinton dan George W. Bush, mengutuk serangan tersebut.
Dalam peringatan satu tahun serangan Capitol, Carter menulis "...Agar demokrasi Amerika bertahan, kita harus menuntut agar para pemimpin dan kandidat kita menjunjung tinggi cita-cita kebebasan dan mematuhi standar perilaku yang tinggi."
Carter juga menegaskan bahwa kekerasan tidak memiliki tempat dalam dunia politik. Setiap orang harus mematuhi prinsip-prinsip konstitusional keadilan, kesopanan, dan rasa hormat.