Jokowi: Satu Bulan Serangan ke Palestina, Dunia Tak Berdaya

Jakarta, IDN Times - Presiden RI Joko “Jokowi” Widodo menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) di Arab Saudi. Dalam pernyataannya, Jokowi menyebut dunia saat ini tidak berdaya melihat kekejaman Israel di Gaza.
“Satu bulan telah terjadi kekejaman ini dunia, seolah benar-benar tidak berdaya. Lebih dari 7,9 miliar penduduk dunia, lebih dari 190 pimpinan negara, tapi sampai saat ini tak satu pun mampu hentikan kekejaman ini," tegas Jokowi di KTT OKI, dalam keterangan Setpres RI, Minggu (12/11/2023).
"Tanpa gencatan senjata, situasi tak akan membaik. Israel telah gunakan narasi 'self defense' dan terus lakukan pembunuhan rakyat sipil. Ini tak lain sebuah collective punishment. Kita semua harus cari jalan agar Israel segera lakukan gencatan senjata," lanjut Jokowi.
1. Bantuan kemanusiaan diperluas jangkauannya
Jokowi mendorong agar bantuan kemanusiaan dipercepat dan diperluas jangkauannya. OKI harus mengusulkan mekanisme bantuan yang lebih bisa diprediksi dan berkelanjutan, mengingat situasi kemanusiaan di Gaza sangat memprihatikan.
"Situasi kemanusiaan sangat memprihatinkan. Contoh, Rumah Sakit Indonesia di Gaza Utara terus menjadi sasaran serangan Israel, sejak kemarin sudah kehabisan bahan bakar. Indonesia meminta semua pihak untuk menghormati hukum humaniter internasional," katanya.
2. OKI harus minta Israel tanggung jawab dan adanya perundingan damai
Jokowi menyerukan agar OKI menggunakan semua lini untuk menuntut pertanggungjawaban Israel terhadap kekejaman kemanusiaan yang telah dilakukan terhadap Israel. Misalnya, mendesak diberikan akses pada Independent International Commission of Inquiry on the Occupied Palestinian Territory yang dibentuk Dewan HAM PBB untuk melaksanakan mandatnya.
"Dan terus mendukung proses advisory opinion di Mahkamah Internasional," ujarnya.
OKI juga harus mendesak agar perundingan damai segera dimulai kembali demi terwujudnya solusi dua negara, dan menolak pemikiran solusi satu negara. Menurutnya, solusi satu negara hanya akan membuat Palestina dikorbankan.
"Jika memang mekanisme quartet sudah tidak dapat diandalkan, maka OKI harus mendorong proses negosiasi damai dengan format baru, dan Indonesia siap berkontribusi dalam negosiasi damai tersebut," ucap Jokowi.
3. Jokowi akan sampaikan hasil KTT OKI ke Joe Biden
Seusai dari Riyadh, Jokowi akan terbang ke Washington DC, Amerika Serikat (AS), untuk melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Joe Biden. Jokowi akan menyampaikan hasil perundingan KTT Luar Biasa OKI.
"Dari Riyadh saya sudah terjadwal melakukan kunjungan bilateral ke Amerika Serikat. Dengan izin para pemimpin, saya akan sampaikan hasil keputusan OKI hari ini kepada Presiden Biden," tutup Jokowi.