Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
pemandangan Jalur Gaza
pemandangan Jalur Gaza (unsplash.com/Emad El Byed)

Intinya sih...

  • Bantuan kemanusiaan yang diperbolehkan masuk Gaza masih kurang

  • Rencana perdamaian Gaza tahap kedua

  • DK PBB setujui pengiriman Pasukan Stabilisasi Internasional ke Gaza

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Kementerian Kesehatan Gaza menyatakan, setidaknya 70.366 warga Palestina tewas dan 171.064 luka-luka hingga Selasa (9/12/2025). Jumlah itu akibat perang genosida Israel sejak Oktober 2023.

Pernyataan kementerian menyebutkan, enam warga Palestina yang terluka meninggal dunia dalam 24 jam terakhir di Gaza.

Serangan Israel terhenti di bawah perjanjian gencatan senjata yang mulai berlaku pada 10 Oktober. Menurut Kantor Media Pemerintah Gaza, setidaknya 386 orang telah tewas dan 980 lainnya luka-luka akibat tembakan tentara Israel sejak gencatan senjata.

1. Bantuan kemanusiaan yang diperbolehkan masuk Gaza masih kurang

Penyaluran bantuan kemanusiaan oleh INH. (Dok. INH)

Mengenai masuknya bantuan kemanusiaan, kantor media mengatakan rata-rata 226 truk bantuan diizinkan masuk ke Gaza setiap hari. Angka ini turun dari minimum 600 truk yang wajib diizinkan Israel berdasarkan perjanjian gencatan senjata.

Tahap pertama kesepakatan tersebut mencakup pembebasan sandera Israel sebagai imbalan atas pembebasan tahanan Palestina. Rencana tersebut juga mencakup pembangunan kembali Gaza dan pembentukan mekanisme pemerintahan baru tanpa Hamas.

2. Rencana perdamaian Gaza tahap kedua

pemandangan Jalur Gaza (unsplash.com/Mohammed Ibrahim)

Setelah pertemuan pertama sekaligus penandatanganan bersama di Sharm el Sheikh, rencana perdamaian Gaza tahap dua akan dibicarakan. Begitupun dengan gencatan senjata tahap dua.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu juga dijadwalkan bertemu Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada akhir Desember ini. Pertemuan tersebut akan membahas peluang perdamaian serta mekanisme pengakhiran kekuasaan Hamas di wilayah Palestina tersebut.

Netanyahu menyebut fase kedua ini memiliki tantangan setara atau bahkan lebih sulit dibandingkan fase pertama. Fokus utama tahap ini adalah pelucutan senjata Hamas dan demiliterisasi Jalur Gaza. Otoritas Israel menargetkan proses ini bisa dimulai paling cepat akhir bulan ini, dilansir France24.

Israel menuntut pengembalian jasad Ran Gvili, perwira polisi berusia 24 tahun, sebelum fase kedua dimulai. Gvili tewas saat serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 dan jasadnya dibawa ke Gaza. Hamas mengaku kesulitan mengevakuasi jasad tersebut karena tertimbun reruntuhan akibat serangan udara Israel selama dua tahun terakhir.

3. DK PBB setujui pengiriman Pasukan Stabilisasi Internasional ke Gaza

Menlu Sugiono dalam pertemuan DK PBB membahas AI. (IDN Times/Marcheilla Ariesta)

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) akhirnya mengesahkan sebuah resolusi rancangan Amerika Serikat yang membentuk Dewan Perdamaian transisi (transitional Board of Peace/BoP). Mereka juga memberi mandat bagi International Stabilization Force (ISF) untuk mengawasi tata kelola, rekonstruksi, serta keamanan di Gaza.

Resolusi tersebut lolos dengan 13 suara setuju, sementara China dan Rusia memilih abstain, menandai salah satu keputusan paling signifikan DK PBB sejak perang Gaza kembali berkobar.

Sebelum pemungutan suara, Duta Besar AS untuk PBB, Mike Waltz, mengatakan kepada para anggota dewan, bahwa komunitas internasional hari ini memiliki kekuatan untuk memadamkan api dan membuka jalan menuju perdamaian.

“Rancangan resolusi tersebut merupakan cetak biru berani dan pragmatis, yang lahir dari rencana komprehensif 20 poin Presiden Donald Trump untuk mengakhiri konflik Gaza, ditempa melalui diplomasi bersama Qatar, Mesir, Arab Saudi, UEA, Turki, Pakistan, dan Indonesia,” katanya.

Editorial Team