Jakarta, IDN Times - Junta militer Mali memutuskan untuk menangguhkan aktivitas seluruh partai politik di negaranya pada Rabu (10/4/2024). Keputusan ini diklaim sebagai langkah untuk mengamankan negara dan menjaga ketertiban serta stabilitas di negara Afrika Barat tersebut.
Pekan lalu, sejumlah partai oposisi Mali mendorong agar junta militer bersedia mengadakan pilpres dan mengembalikan kekuasaan ke tangan sipil. Pasalnya, junta militer Mali sebelumnya menjanjikan masa transisi selama 24 bulan yang berakhir pada Maret lalu.