Jakarta, IDN Times - Amerika Serikat, Inggris dan Kanada telah memberlakukan sanksi baru yang menyasar Myanmar secara tak langsung. Ketiga negara tersebut fokus pada para pejabat militer senior yang dianggap bertanggung jawab atas berbagai krisis kemanusiaan yang menimpa Myanmar dalam beberapa tahun terakhir, termasuk kepala angkatan udara yang baru diangkat.
Inggris dikabarkan telah menghentikan pasokan persenjataan menuju Angkatan Udara Myanmar. Sedangkan Kanada telah membuat peraturan khusus yang dinamai Peraturan Tindakan Ekonomi Khusus (Myanmar) sebagai langkah untuk melemahkan kekuatan militer Myanmar secara tak langsung.
Sanksi AS menargetkan tiga orang yang diduga sebagai pedagang senjata Myanmar. Selain itu, AS juga memberikan sanksi terhadap perusahaan yang terkait dengan militer Myanmar sekaligus dua bisnis yang dikendalikan oleh pedagang senjata terkena sanksi, yaitu Tay Zaw, dilansir Al Jazeera.