Jakarta, IDN Times – Sedikitnya 24 orang tewas, termasuk anak-anak, setelah junta militer Myanmar melancarkan serangan udara menggunakan paralayang di desa Bon To, wilayah Sagaing, pada Senin (6/10/2025). Lebih dari 50 orang lainnya luka-luka dalam serangan yang menargetkan sekitar 100 warga yang tengah berkumpul di halaman sekolah dasar untuk merayakan festival Buddha Thadingyut sekaligus menuntut pembebasan tahanan politik, termasuk Aung San Suu Kyi.
Paralayang bermesin, dikenal sebagai paramotor di kalangan lokal, menjatuhkan dua bom sekitar pukul 19.15 waktu setempat dan menewaskan puluhan warga dalam hitungan menit. Ledakan yang berlangsung selama tujuh menit itu membuat sejumlah korban, termasuk anak-anak, sulit dikenali.
“Anak-anak hancur berkeping-keping,” kata seorang perempuan yang menjadi panitia acara kepada AFP, dikutip dari BBC.