Bendera Thailand. (Unsplash.com/Dave Kim)
Borwornphop Soontornlekha, pengawas imigrasi di Tak, provinsi tempat Mae Sot di Thailand, mengatakan penyeberangan perbatasan di wilayah tersebut terbuka bagi warga sipil yang datang ke Thailand dari Myanmar dalam jumlah besar.
“Biasanya ada sekitar 2 ribu orang yang menyeberang ke Mae Sot dari Myawaddy setiap hari, tapi dalam tiga hari terakhir jumlahnya hampir 4 ribu setiap hari,” kata Borwornphop, dikutip dari Ruters.
Padatnya penyeberangan di perbatasan membuat militer Thailand meningkatkan keamanan, dengan menggunakan kendaraan militer yang dilengkapi senapan mesin yang dipasang di atap.
Thailand tetap netral dalam konflik Myanmar dan mampu menerima hingga 100 ribu orang yang mengungsi akibat kekacauan tersebut. kelompok masyarakat sipil Karen Peace Support Network memperkirakan, setidaknya 2 ribu orang telah mengungsi di Myanmar akibat pertempuran terakhir antara pemberontak dan militer.
Perdana Menteri Thailand, Srettha Thavisin, sebelumnya mengatakan bahwa junta kehilangan kekuatan dan mendorong pembicaraan terbuka dengan rezim tersebut. Pada Kamis, ia memperingatkan pertempuran baru-baru ini tidak boleh meluas ke wilayah udara negaranya.