Permasalahan Assange bersama Pengadilan Inggris antara lain penolakan untuk diadili mengenai masalah pelanggaran prasyarat jaminan (2012), dan tindakan penyerangan seksual serta pemerkosaan di Swedia (2010).
Selama ini Julian Assange memiliki dua kasus yang menjerat dirinya dan dapat dengan mudah menghancurkan segalanya. Pada tahun 2010, dua wanita di Swedia menuduh Assange sebagai pelaku penyerangan seksual dan pemerkosaan terhadap mereka berdua.
Assange diminta pergi ke Swedia untuk menghadapi pengadilan tersebut. Tetapi kemudian dirinya lari dan mendapat suaka di Kedutaan Besar Ekuador. Semenjak itu, pihak Swedia meminta Inggris untuk mengekstradisi Julian Assange dari negara mereka.
Permasalahannya bagi Inggris adalah Julian tidak berada di negara mereka, melainkan di lingkungan Rumah diplomatik Ekuador London. Bertahun-tahun Pemerintah Inggris berupaya untuk mengekstradisi dirinya, tapi tetap saja gagal.
Ditambah lagi, pada tahun 2012 Pengadilan Inggris mengeluarkan surat penangkapan terhadap Julian Assange karena telah melanggar aturan prasyarat jaminan.
Dari tahun 2012 hingga 2017, Pengadilan Inggris memberikan kelonggaran kepada Julian untuk menghindari penangkapan dirinya di Inggris. Tetapi dengan cacatan bahwa dirinya harus pergi ke Swedia untuk mengikuti jalannya pengadilan di sana demi menyelesaikan gugatan kriminalnya.
Julian menolak proposal itu diakibatkan takut jika ketika dirinya tertangkap, maka Swedia akan menyerahkan dirinya kepada Amerika Serikat. Hal ini juga berlaku untuk Pengadilan Inggris.
Walaupun Pengadilan Swedia baru saja di tahun 2017 mencabut gugatan tindakan kriminal yang ditujukan kepada Julian Assange, dirinya belum sama sekali dapat menghirup udara bebas diakibatkan Pengadilan Inggris yang masih gencar untuk menangkap dirinya.
Pengadilan Inggris menganggap jika Assange tidak mau bertemu satu kali pun di dalam pengadilan. Maka hal itu adalah penghinaan untuk mereka dan berbagai usaha untuk mempertimbangkan bandingnya sangatlah diragukan, dilansir dari DW, The Washington Post, dan ABC News.