Kalahkan Belarus, Slovenia Terpilih Jadi Anggota Tidak Tetap DK PBB

Jakarta, IDN Times - Slovenia terpilih jadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) dan menang telak atas Belarus pada Selasa (6/6/2023). Hasil ini dinilai penting karena menyangkut pandangan Uni Eropa dan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), yang berseberangan dengan negara-negara pro invasi Rusia ke Ukriana seperti Belarus.
Slovenia bakal menjabat mulai Januari 2024 selama dua tahun. Dalam pemungutan oleh Majelis Umum PBB (UNGA) yang beranggotakan 193 negara, Slovenia memperoleh 153 suara. Sementara, Belarus mendapat 38 suara.
“Negara-negara anggota PBB tanpa ragu memutuskan bahwa pelanggaran berat Hak Asasi Manusia (HAM) Belarusia di dalam negeri dan menutupi kekejaman Rusia di Ukraina, mendiskualifikasinya dari tugas di Dewan Keamanan, sebuah badan penting untuk melindungi HAM,” kata Louis Charbonneau, direktur PBB di Human Rights Watch, dikutip dari Associated Press.
1. Aljazair, Guyana, Korea Selatan, dan Sierra Leone terpilih jadi anggota tidak tetap DK PBB
Selain Slovenia, empat negara lainnya yang terpilih jadi anggota tidak tetap adalah Guyana (191 suara), Sierra Leone (188 suara), Aljazair (184 suara), dan Korea Selatan (180 suara). Kelima negara yang tidak pro invasi Rusia itu bakal menjabat selama dua tahun.
Kelima anggota baru itu akan menggantikan lima negara yang masa jabatannya berakhir pada 31 Desember. Diantaranya Albania, Brasil, Gabon, Ghana dan Uni Emirat Arab, dilansir The Hill.
Kelima negara terpilih itu akan bergabung dengan lima anggota dewan yang memiliki hak veto seperti Amerika Serikat (AS), Inggris, Prancis, China dan Rusia. Mereka juga akan bergabung dengan lima anggota dewan tidak tetap yang terpilih tahun lalu, yakni Ekuador, Jepang, Malta, Mozambik dan Swiss.