Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Korsel Kembali Incar Kursi Anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan PBB

Ilustrasi bendera Korea Selatan. (pexels.com/Mirko Kuzmanovic)

Jakarta, IDN Times - Korea Selatan (Korsel) semakin gencar melakukan berbagai upaya diplomatik untuk mengamankan kursi anggota tidak tetap di Dewan Keamanan (DK) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk periode 2024-2025. Hal tersebut dilakukan menjelang semakin dekatnya hari pemungutan suara untuk posisi tersebut, yakni pada 6 Juni mendatang.

Jika terpilih, Seoul akan menduduki kursi tidak tetap untuk ketiga kalinya. Sebelumnya, Korsel menduduki kursi tersebut pada periode 1996-1997 dan 2013-2014.

1. Pernyataan Dubes Korsel untuk PBB

Duta Besar Korea Selatan untuk PBB, Hwang Joon-kook. (twitter.com/ROK_Mission)

Menurut Duta Besar (Dubes) Korea Selatan untuk PBB, Hwang Joon-kook, Dewan Keamanan merupakan organisasi paling representatif. Posisi itu bertanggung jawab mewujudkan negara pusat global, negara kontributor global, dan negara bertanggung jawab global.

"Korsel akan mendapatkan pijakan untuk memainkan peran utama dalam urusan global jika memenangkan kursi di dewan," kata Hwang dalam sebuah wawancara di New York dengan kantor berita Yonhap pada 27 Mei 2023 waktu setempat.

Hwang juga menambahkan, dengan kembalinya Seoul ke dewan tersebut (anggota tidak tetap DK PBB), akan menjadi kesempatan untuk Negeri Ginseng memperluas cakrawala diplomatiknya. Hwang pun optimistis akan kemenangan Korsel dalam mendapatkan kursi tersebut.

2. Korut akan menjadi visi yang ingin dibawa Korsel

Ilustrasi bendera Korea Utara (kiri) dan bendera Korea Selatan (kanan)

Menurut Hwang, jika Seoul kembali menduduki kursi anggota tidak tetap di DK PBB, pihaknya akan berusaha untuk memperluas perannya dalam kegiatan PBB untuk perdamaian dan keamanan dunia.

Upaya tersebut juga dinilai sebagai kontribusi dalam mengurangi ketegangan di Semenanjung Korea. Korea Utara (Korut) telah menunjukkan sedikit tanda-tanda untuk kembali berdialog, meski semakin meningkatkan pengembangan program nuklir dan rudalnya.

Pemimpin Korut Kim Jong-un pada akhir Maret, memerintahkan perluasan produksi bahan nuklir tingkat senjata guna peningkatan eksponensial persenjataannya.

Pada 22 Mei, Presiden Korsel Yoon Suk Yeol bersama dengan Uni Eropa menyerukan kembali komitmennya untuk melakukan denuklirisasi menyeluruh di Semenanjung Korea. Mereka juga meminta semua anggota PBB, terutama DK PBB untuk mengambil sikap bersatu dan tegas melawan program senjata ilegal Korut, dilansir dari laman resmi Dewan Eropa dan Dewan Uni Eropa.

3. Perihal Dewan Keamanan PBB

Lambang PBB di Markas Besar PBB, New York. (Instagram.com/unitednations)

Berdasarkan Piagam PBB pasal 23, Dewan Keamanan terdiri dari lima belas anggota PBB. Amerika Serikat (AS), China, Inggris, Prancis, dan Rusia merupakan lima anggota tetap yang memiliki hak veto. Sementara itu, 10 anggota tidak tetap, di mana lima di antaranya dipilih setiap tahun oleh Majelis Umum untuk masa jabatan dua tahun.

Adapun pola untuk representasi geografis dalam pemilihan anggota tidak tetap, yakni lima dari negara-negara Afrika dan Asia, satu dari negara-negara Eropa Timur, dua dari Amerika Latin, dan dua dari Eropa Barat dan negara lain, dikutip dari laman resmi PBB.

Sementara itu, untuk memenangkan kursi tidak tetap, sebuah negara perlu mengamankan dua pertiga suara dari negara-negara yang menghadiri Majelis Umum. Anggota tidak tetap DK PBB saat ini, yaitu Albania, Brasil, Ekuador, Gabon, Ghana, Jepang, Malta, Mozambik, Swiss dan Uni Emirat Arab.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us