Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi tenggelam (unsplash.com/Stormseeker)
ilustrasi tenggelam (unsplash.com/Stormseeker)

Intinya sih...

  • Sante Publique France mengumumkan angka kematian akibat tenggelam melonjak 58 persen dibanding tahun lalu, terjadi saat gelombang panas.

  • Lonjakan insiden tenggelam berkaitan erat dengan meningkatnya kunjungan ke lokasi wisata air untuk menghindari suhu ekstrem.

  • Otoritas kesehatan Prancis peringatkan warga agar waspada.

Jakarta, IDN Times - Otoritas kesehatan Prancis melaporkan adanya peningkatan tajam angka kematian akibat tenggelam selama periode gelombang panas yang melanda negara tersebut. Data resmi menunjukkan lebih dari 100 orang meninggal dunia akibat tenggelam antara 1 Juni hingga 2 Juli 2025 per Jumat (11/7/2025).

Sante Publique France menyatakan bahwa total 429 insiden tenggelam terjadi di seluruh Prancis selama periode tersebut, mencatat lonjakan signifikan dibandingkan tahun sebelumnya.

1. Kenaikan kasus sampai 58 persen

Sante Publique France mengumumkan bahwa angka kematian akibat tenggelam melonjak 58 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Kenaikan ini terjadi selama gelombang panas yang berlangsung sejak Juni 2025.

“Kenaikan ini terjadi dalam konteks suhu tinggi pada paruh kedua Juni 2025, yang menyebabkan lebih banyak orang mengunjungi lokasi perairan untuk mendinginkan diri,” menurut otoritas tersebut dalam siaran persnya, dilansir US News.

Para peneliti memperkirakan sekitar 2.300 orang meninggal dunia akibat kondisi terkait panas di 12 kota besar Eropa, termasuk Paris.

“Perubahan iklim telah membuat kondisi jauh lebih panas dari biasanya, sehingga meningkatkan risiko,” ujar Dr. Ben Clarke dari Imperial College London.

2. Insiden tenggelam terjadi di lokasi wisata air

Sante Publique France mencatat bahwa lonjakan insiden tenggelam berkaitan erat dengan meningkatnya kunjungan ke lokasi wisata air.

“Peningkatan ini terjadi karena banyak warga yang mencari tempat berenang untuk menghindari suhu ekstrem,” menurut laporan resmi lembaga tersebut, dilansir Global Banking and Finance.

Suhu di beberapa kota Prancis, seperti Cadenet, mencapai 41,4 derajat celcius, pada Selasa (1/7/2025). Pemerintah Prancis menutup lebih dari 2 ribu sekolah sebagai langkah antisipasi terhadap risiko kesehatan yang diakibatkan suhu tinggi, termasuk ancaman tenggelam di kalangan anak-anak.

Kementerian Pendidikan Nasional Prancis melaporkan bahwa kejadian tenggelam tidak hanya terjadi di pantai, tetapi juga di kolam renang umum dan sungai yang ramai dikunjungi selama periode gelombang panas.

3. Otoritas kesehatan Prancis peringatkan warga agar waspada

Sante Publique France menegaskan perlunya peningkatan kesadaran masyarakat terhadap bahaya berenang di tengah gelombang panas.

“Kami mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati dan selalu memperhatikan keselamatan saat berada di sekitar air,” ujar juru bicara lembaga tersebut.

Pada Rabu (9/7/2025), para ilmuwan menyoroti bahwa sebagian besar korban tenggelam adalah anak-anak dan orang lanjut usia yang rentan terhadap perubahan suhu ekstrem.

Sante Publique France mengingatkan bahwa insiden tenggelam dapat dicegah dengan pengawasan ketat dan edukasi mengenai bahaya berenang di tengah suhu ekstrem. Otoritas juga mengingatkan pentingnya kesiapsiagaan dan respons cepat dalam situasi darurat di perairan umum.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team