Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi senjata api revolver (pixabay.com/MikeGunner)

Intinya sih...

  • Swedia memperketat UU senjata api setelah penembakan massal yang menewaskan 10 orang.
  • Pemerintah akan membatasi akses ke senjata semi-otomatis, khususnya AR-15, sebagai tindakan pencegahan.
  • Penembakan terjadi di pusat pendidikan orang dewasa di Kota Orebro, Swedia. Pelaku bunuh diri setelah menewaskan tujuh perempuan dan tiga laki-laki.

Jakarta, IDN Times - Swedia mengumumkan akan memperketat undang-undang (UU) senjata api. Pengumuman tersebut menyusul penembakan massal yang dilakukan seorang pria yang menewaskan 10 orang pekan ini.

Pemerintah koalisi mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka telah mencapai kesepakatan mengenai proposal yang membatasi akses ke senjata semi-otomatis, khususnya dengan mengutip senapan AR-15, yang telah digunakan dalam beberapa penembakan di Amerika Serikat (AS).

"Itu adalah contoh senjata yang kompatibel dengan magasin besar dan dapat menyebabkan banyak kerusakan dalam waktu singkat. Ada beberapa jenis senjata yang sangat berbahaya sehingga seharusnya hanya dimiliki untuk tujuan sipil sebagai pengecualian," kata pernyataan pemerintah Swedia, dilansir dari VOA, Sabtu, (8/2/2025).

1. Tindakan pencegahan

ilustrasi bendera Swedia (unsplash.com/Christer Lässman)

Menteri Kehakiman Swedia, Gunnar Strommer mengatakan, meskipun belum jelas senjata yang digunakan dalam penembakan, namun pelarangan AR-15 akan menjadi tindakan pencegahan.

Pemerintah Swedia juga menyerukan penilaian ulang terhadap persyaratan lisensi berburu yang akan memungkinkan warga Swedia memiliki AR-15, yang kemudian dapat digunakan, dengan beberapa penyesuaian, dalam penembakan massal.

Senapan AR-15 telah diizinkan di Swedia untuk berburu sejak 2023. Sejak saat itu, sebanyak 3.500 lisensi telah dikeluarkan.

2. Motif penembakan masih belum ditentukan

Potret bendera Swedia (pexels.com/Efrem Efre)

Polisi belum mengungkapkan senjata apa yang digunakan dalam insiden minggu ini. Namun, tiga senapan yang ditemukan di dekat tubuh tersangka adalah senjata berlisensi miliknya.

Polisi telah menyita senjata keempat yang juga berlisensi milik tersangka. Meski demikian mereka belum menentukan motif penembakan tersebut. Polisi belum merilis kewarganegaraan para korban maupun identitas pelaku penembakan.

Meskipun polisi belum merilis identitas pelaku penembakan, media Swedia mengidentifikasi tersangka sebagai Rickard Andersson. Pria 35 tahun ini digambar sebagai seorang penyendiri dengan masalah kesehatan mental.

3. WNI di Swedia dalam keadaan aman

bendera Swedia (unsplash.com/NFT CAR GIRL)

Duta Besar RI untuk Swedia, Kamapradipta Isnomo mengatakan bahwa WNI yang berada di Kota Orebro dalam keadaan baik. Tercatat ada 20 WNI yang berada di sana.

"Hasil dari komunikasi, mereka baik-baik saja. Warga kita yang tinggal di sebelah lokasi (kejadia) baik, tapi masih takut," ucap Dubes Kama kepada IDN Times. Ia menambahkan, ada dua warga Indonesia yang sekolah di lokasi, namun masuk pada Rabu-Jumat.

Penembakan pada Selasa lalu di Swedia terjadi di sebuah pusat pendidikan orang dewasa. Penembakan terjadi di pinggiran Kota Orebro, yang terletak sekitar 200 kilometer sebelah barat Stockholm.

Berdasarkan keterangan polisi, pelaku bunuh diri usai menewaskan tujuh perempuan dan tiga laki-laki. Para korban berusia antara 28 hingga 68 tahun.

Editorial Team