Penembakan Massal di Swedia: Pelaku Termasuk dalam 11 Orang yang Tewas

Jakarta, IDN Times - Sebanyak 11 orang tewas dalam penembakan di sebuah pusat pendidikan orang dewasa di Swedia. Menurut polisi Swedia, mereka yang tewas termasuk pelaku penembakan.
"Kerusakan di tempat kejadian perkara sangat parah sehingga penyidik tidak dapat memastikannya lebih lanjut,"ucap kepala kepolisian setempat, Roberto Eid Forest, dilansir dari Washington Post, Rabu (5/2/25).
Penembakan terjadi di pinggiran Kota Orebro, yang terletak sekitar 200 kilometer sebelah barat Stockholm. Polisi mengatakan, korban tewas penembakan pada Selasa malam itu dapat bertambah.
1. Polisi Swedia menegaskan tak ada tidakan terorisme
Menurut Eid Forest, pelaku bertindak sendiri, dan sebelumnya tidak dikenal polisi. Pihak berwenang menambahkan bahwa tidak ada dugaan hubungan dengan terorisme pada saat ini.
"Tak ada dugaan hubungan terorisme dalam insiden penembakan ini," sambung Eid Forest.
Meski demikian, polisi tidak memberikan motifnya. Mereka mengatakan, motif masih dalam pencarian.
2. Tidak ada tanda-tanda peringatan sebelum serangan
Eid Forest menuturkan, tidak ada tanda-tanda peringatan sebelum serangan tersebut. Mereka sempat menggerebek rumah tersangka setelah penembakan tersebut, namun tak ada yang ditemukan.
Sementara itu, Perdana Menteri Swedia Ulf Kristersson mengatakan, hari itu sangat menyakitkan bagi seluruh Swedia.
"Pikiran saya juga bersama dengan semua orang yang hari normalnya di sekolah ditukar dengan teror. Mereka terkurung di ruang kelas dengan rasa takut akan keselamatan diri sendiri. Ini mimpi buruk yang tidak seharusnya dialami siapa pun,"ucap Kristersson.
3. Kekerasan bersenjata di sekolah jarang terjadi di Swedia
Kekerasan bersenjata di sekolah sangat jarang terjadi di Swedia. Namun, ada beberapa insiden dalam beberapa tahun terakhir di mana orang terluka atau terbunuh dengan senjata lain seperti pisau atau kapak.
Sekolah itu, yang disebut Kampus Risbergska, melayani siswa yang berusia di atas 20 tahun, menurut situs webnya. Kursus sekolah dasar dan menengah atas ditawarkan, serta kelas bahasa Swedia untuk imigran, pelatihan kejuruan, dan program untuk penyandang disabilitas intelektual.
Penembakan terjadi setelah banyak siswa pulang ke rumah setelah ujian nasional. Siswa berlindung di gedung-gedung di dekatnya. Bagian lain sekolah dievakuasi setelah penembakan, yang dimulai sekitar pukul 12:30 siang waktu setempat.
Kendaraan polisi dan ambulans, dengan lampu menyala, menyelimuti tempat parkir dan jalan-jalan di sekitar sekolah saat helikopter terbang di atas kepala.