Kebijakan Nol COVID-19 Berakhir, Perbatasan China Dibuka!

Jakarta, IDN Times - Para pelancong mulai memadati jalur masuk darat dan laut dari Hong Kong ke China. Banyak dari mereka yang menginginkan reuni dengan koleganya, sesuatu yang ditunggu-tunggu sejak lama karena Beijing akhirnya membuka kembali perbatasan.
China akhirnya membuka perbatasannya dengan Hong Kong dan mengakhiri persyaratan karantina bagi para turis asing. Langkah tersebut merupakan pilar terakhir dari kebijakan nol COVID-19, yang dianggap pemerintah sebagai cara terbaik untuk menekan penularan virus, namun menyiksa masyarakat karena pembatasan ketat.
“Saya sangat senang, sangat senang, sangat bersemangat. Saya sudah bertahun-tahun tidak bertemu orang tua saya,” kata warga Hong Kong, Teresa Chow, saat dia dan puluhan pelancong lainnya bersiap untuk menyeberang ke China dari pos pemeriksaan Lok Ma Chau Hong Kong pada Minggu (8/1/2023) pagi.
“Orang tua saya tidak dalam keadaan sehat, dan saya tidak dapat kembali menemui mereka bahkan ketika mereka menderita kanker usus besar, jadi saya sangat senang untuk kembali dan melihat mereka sekarang,” katanya, seraya menambahkan bahwa dia berencana untuk pergi ke ke kampung halamannya di kota Ningbo, China timur, dilansir Reuters.
1. Gelombang infeksi jadi tantangan bagi kebangkitan ekonomi China
Di satu sisi, investor berharap pembukaan perbatasan dapat menghidupkan ekonomi ke angka 17 triliun dolar AS. Di sisi lain, penghapusan kebijakan menyebabkan China menghadapi gelombang besar infeksi, yang mulai membanjiri rumah sakit dan memicu disrupsi bisnis.
Pembukaan perbatasan memulai rangkaian Chun Yun pada Sabtu, yaitu periode 40 hari pertama perjalanan Tahun Baru Imlek.
Sebelum pandemik, Tahun Baru Imlek menjadi momen bagi China untuk menyambut jutaan pelancong dari luar negeri, apakah untuk berlibur atau bertemu dengan keluarga. Sekitar 2 miliar orang diperkirakan melakukan perjalanan musim ini, hampir dua kali lipat pergerakan tahun lalu dan pulih hingga 70 persen dari tingkat 2019, demikian prediksi pemerintah.