Dalam perkiraan Jackson dan ilmuwan lain, antara 50 dan hampir 100 persen metana yang bocor dari pipa Nord Stream, akan mencapai atmosfer. Secara alami, metana yang bocor dalam jumlah sedikit sebagian besar diserap oleh air laut.
Namun, situasi kebocoran Nord Stream memiliki kasus yang berbeda.
"Tapi ini bukan situasi normal untuk pelepasan gas. Kita tidak berbicara tentang metana yang menggelegak ke permukaan seperti air, tetapi gumpalan gas yang mengalir deras," papar Jackson, dikutip Associated Press.
Gas metana juga gas yang sangat mudah terbakar. Ira Leifer, ilmuwan bidang atmosfer, menjelaskan bahwa manusia bisa menjadi 'kayu pemakaman' yang rentan terbakar jika masuk ke lokasi kebocoran gas tersebut.
Hampir tidak mungkin untuk mendekati gas yang sangat mudah terbakar itu untuk mengekang kebocoran gas. Kebocoran diperkirakan akan terus berlanjut sampai Minggu (2/10/2022).