Perawat Mei Xiang akan melakukan evaluasi pascapersalinan dalam beberapa waktu mendatang. Ini lantaran perlu waktu bagi mereka untuk mengambil bayi panda dari induknya. Jenis kelaminnya juga baru bisa dipastikan setelah beberapa hari usai kelahiran.
Steve Monfort, Direktur Kebun Binatang Nasional dan Institut Konservasi Biologi Smithsonian, mengungkap bahwa sebelumnya pihaknya sempat khawatir Mei Xiang tidak bisa hamil lagi. Persoalannya adalah usia si ibu panda yang sudah cukup tua sehingga kehamilan jadi lebih berisiko.
Akan tetapi, Smithsonian memutuskan untuk mencobanya. Mei Xiang yang berusia 22 tahun diberi inseminasi buatan pada 22 Maret lalu. Ia menerima sperma beku dari panda jantan bernama Tian Tian yang akan berumur 23 tahun pada akhir Agustus ini.
"Panda raksasa merupakan simbol dari margasatwa langka dan harapan, dan dengan kelahiran bayi panda yang berharga ini, kami sangat bersuka cita untuk menawarkan kepada dunia sebuah momen kebahagiaan murni yang sangat dibutuhkan saat ini," kata Monfort.
"Saya sangat banga terhadap tim perawat dan sains kami yang keahlian mereka di bidang perilaku panda sangat penting bagi keberhasilan konservasi ini," tambahnya.