Kelompok HAM Tuduh Wagner dan Tentara Mali Bunuh Warga Sipil

Jakarta, IDN Times - Kelompok hak asasi manusia Human Rights Watch (HRW), dalam laporan terbarunya, menuduh tentara bayaran Wagner Rusia membantu tentara Mali membunuh sejumlah warga sipil, termasuk anak-anak.
Laporan yang dirilis pada Kamis (28/3/2024) tersebut adalah penyelidikan yang dilakukan pada periode Desember tahun lalu hingga Maret ini.
Amnesty International awal pekan ini juga mengatakan tentara Mali menggunakan pesawat nirawak untuk operasinya. Senjata yang dipasok dari Turki, telah digunakan dan menewaskan sejumlah warga sipil, termasuk perempuan hamil yang terluka.
1. Pelanggaran mengerikan
Selama lebih dari satu dekade, Mali memerangi pemberontakan kelompok ekstremis yang berafiliasi dengan al-Qaeda dan ISIS. Gejolak politik yang berujung kudeta militer, membuat pemerintah Mali mengusir pasukan Prancis dan memilih tentara bayaran Rusia untuk bantuan keamanan.
"Pemerintahan militer transisi Mali yang didukung (Wagner) Rusia tidak hanya melakukan pelanggaran yang mengerikan, namun juga berupaya menghilangkan pengawasan terhadap situasi hak asasi manusia,” kata Ilaria Allegrozzi, peneliti senior Sahel di HRW, dikutip dari Africa News.
Dalam laporan terbaru, HRW mencontohkan insiden pada Januari, tentara memasuki desa dekat pangkalan militer di Mali tengah, menangkap 25 orang, termasuk empat anak-anak. Mayat mereka ditemukan dengan mata tertutup dan luka tembak di kepala.