Pembebasan sepihak 113 tahanan tersebut juga telah dikonfirmasi oleh Komite Palang Merah Internasional (ICRC) pada Minggu. ICRC, dalam sebuah pernyataan, mengatakan bahwa pihaknya turut membantu para tahanan untuk memastikan pembebasan mereka dilakukan secara manusiawi dan bermartabat.
Komite ini memandang pembebasan tersebut sebagai langkah positif untuk menghidupkan kembali perundingan pertukaran tahanan. Ribuan orang diyakini masih ditahan sebagai tawanan perang sejak konflik meletus pada 2014.
“Kami berharap hal ini membuka jalan bagi pembebasan lebih lanjut, memberikan kenyamanan bagi keluarga yang menantikan reunifikasi dengan orang yang mereka cintai,” kata Daphnee Maret, ketua delegasi ICRC di Yaman, dikutip Associated Press.
ICRC menambahkan bahwa salah satu tahanan yang dibebaskan akibat masalah kesehatan dibawa dengan ambulans ke kampung halamannya di Yaman.
“Saya merasa sangat nyaman, seolah-olah saya dilahirkan kembali hari ini. Karena kami putus asa dan berpikir kami tidak akan pernah bisa keluar,” kata Murshed Al Jamaai, salah seorang tahanan yang dibebaskan pada Minggu.