Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, telah menyatakan pada Minggu (5/10/2025) bahwa kerja sama dengan Badan Energi Atom Internasional (IAEA) tidak lagi relevan. Hal ini merujuk pada kesepakatan yang ditandatangani bulan lalu dengan pengawas nuklir PBB tersebut.
Perjanjian itu telah menetapkan kerangka kerja untuk inspeksi dan pemantauan baru, setelah Teheran menangguhkan kerja sama. Ini menyusul serangan Israel dan Amerika Serikat (AS) terhadap fasilitas nuklirnya.
Tindakan tersebut diambil setelah PBB memberlakukan kembali sanksi atau snapback terhadap Teheran atas program nuklirnya pada akhir September. Ini dipicu oleh tiga negara Eropa, yakni Inggris, Prancis, dan Jerman (E3), penandatangan perjanjian nuklir 2015 (Joint Comprehensive Plan of Action/JCPOA). Pihaknya juga menuduh Iran melanggar komitmen nuklirnya.