Jakarta, IDN Times - Sejak Rusia memulai invasi ke Ukraina pada 24 Februari lalu, kota pelabuhan Mariupol telah menerima serangan. Sampai saat ini, serangan itu belum berhenti dan tentara Presiden Vladimir Putin melakukan pengepungan terhadap kota Mariupol.
Populasi Mariupol sekitar 430 ribu jiwa sebelum invasi dilakukan. Kini populasi itu telah menyusut sekitar separuhnya, dan itu sudah termasuk tentara Ukraina. Sebagian besar warga sipil telah dievakuasi, tapi masih ada ratusan ribu yang terjebak di tengah pertempuran.
Mariupol adalah salah satu kota paling menderita di Ukraina selain Kharkiv dan ibu kota Kiev. Dilansir BBC, Dmytro Gurin, seorang anggota parlemen Ukraina, menuduh Rusia mencoba membuat warga di kota itu kelaparan agar menyerah dengan cara pengepungan.
Selama sepekan terakhir, kondisi kota Mariupol kerap menjadi isu utama pemberitaan internasional. Mengapa kota ini begitu penting bagi Rusia dan mengapa Ukraina habis-habisan mempertahankannya? Berikut adalah penjelasannya.