Ilustrasi Paris, Prancis (ANTARA FOTO/Christophe Ena/Pool via REUTERS)
Demonstrasi yang berujung kericuhan di sejumlah kota itu berawal dari penembakan terhadap seorang remaja berusia 17 tahun bernama Nahel M. Awalnya, Nahel diduga melanggar aturan lalu lintas di Nanterre pada Selasa (27/6/2023).
Dua polisi dilaporkan berusaha menghentikan kendaraan Nahel. Salah satu dari mereka mengarahkan senjata. Polisi tersebut lantas menembak dari jarak dekat saat Nahel mencoba pergi. Kondisi ini membuat publik Prancis marah karena aksi sembrono dari polisi tersebut.
Nahel dilaporkan mengendarai mobil berpelat nomor Polandia dengan membawa dua penumpang. Menurut ketentuan Prancis, usia 17 tahun disebut terlalu muda untuk memiliki SIM.
Usai berita penembakan itu tersebar ke seluruh negeri, protes masyarakat pecah malam itu juga. Pemerintah lantas mengerahkan 45 ribu petugas polisi untuk menghadang ribuan pedemo.