Jakarta, IDN Times – Nader Shah, pemuda berusia 24 tahun asal Herat, Afghanistan, mengeluh karena tidak lagi bisa menata rambutnya. Sebelum pertengahan Agustus lalu, dia terbiasa memotong rambut dengan gaya quiff hingga mohawk.
Namun, sejak Taliban mengambil alih kekuasaan, dia mengurungkan niatnya untuk menata rambut seperti sedia kala. Bukan saja karena cadangan uang yang menipis, tetapi juga karena dia takut dihukum jika memotong rambut ukuran pendek atau bergaya lebih modis.
"Sebelumnya, orang-orang datang dan meminta gaya rambut yang berbeda, tapi sekarang tidak seperti itu lagi. Sekarang mereka semua patah hati,” kata dia di sebuah salon, dikutip dari AFP.
"Sekarang orang datang ke sini dan mereka hanya meminta potongan sederhana. Mereka juga tidak mencukur janggut mereka dan jadi itu masalah sekarang," tambah dia.