Kisah Warga Gaza Dipaksa Jadi Perisai Manusia Tentara Israel

Jakarta, IDN Times - Ramez al-Skafi dipaksa menjadi perisai manusia oleh tentara Israel selama 11 hari setelah rumah keluarganya di Shuja'iya, Gaza dibakar. Ia ditahan dan dipaksa memeriksa rumah serta terowongan sebelum pasukan Israel masuk. Praktik ini melanggar Konvensi Jenewa dan hukum Israel.
The Guardian mengumpulkan kesaksian tiga warga Palestina yang mengalami nasib serupa. Mereka mengaku disiksa, diancam dibunuh, dan diperlakukan tidak manusiawi selama menjadi perisai manusia bagi tentara Israel.
"Mereka memukuli saya ketika mencoba menolak. Perwira itu memaksa saya melakukan semua perintah mereka tanpa pilihan," ungkap Skafi.
1. Skafi sempat disiksa tentara Israel
Setiap hari selama penahanan, Skafi dipaksa memasuki rumah-rumah di distriknya untuk mencari jebakan dan memberikan informasi tentang pemilik rumah. Ia diperintahkan membawa drone kecil untuk merekam bagian dalam rumah sebelum tentara Israel masuk.
Setelah selesai bertugas, Skafi selalu diborgol dan ditutup matanya. Mereka hanya melepas borgol saat memberi makanan atau mengizinkannya ke kamar mandi.
Pada hari keenam, Skafi terjebak dalam baku tembak antara tentara Israel dan pejuang Hamas.
"Mereka menjadikan saya tameng dan mengancam akan membunuh saya di depan pejuang Hamas jika mereka tidak menyerah," tuturnya.
Setelah insiden baku tembak, tentara Israel menuduh Skafi menyembunyikan keberadaan penembak jitu Hamas di salah satu rumah yang ia periksa. Ia disiksa selama empat hari hingga komandan unit tersebut akhirnya membenarkan bahwa Skafi tidak bersalah.