Kemlu Kutuk Aksi Israel Bakar RS Indonesia di Gaza

- Indonesia mengutuk keras serangan Israel terhadap fasilitas kesehatan di Gaza Utara, termasuk Rumah Sakit Indonesia.
- Indonesia menuntut Israel untuk segera menghentikan serangannya dan mendesak Dewan Keamanan PBB untuk bertindak tegas.
- Rumah Sakit Indonesia di Gaza utara dibakar oleh Israel, pasien juga meninggal dunia akibat serangan tersebut.
Jakarta, IDN Times - Indonesia mengutuk keras blokade total dan serangan Israel yang menimbulkan kelaparan parah dan kematian banyak warga sipil Palestina di Gaza Utara.
"Serangan yang menargetkan fasilitas kesehatan dan tenaga medis di Gaza Utara ini, termasuk Rumah Sakit Indonesia, jelas-jelas merupakan pelanggaran berat atas hukum internasional, hukum humaniter internasional dan hak asasi manusia," sebut pernyataan Kementerian Luar Negeri RI, Selasa (22/10/2024).
1. Fasilitas kesehatan dan warga sipil tidak boleh diserang

Selain itu, Indonesia memperingatkan bahwa rumah sakit, tenaga medis, dan seluruh korban yang sedang dirawat harus dilindungi dalam keadaan apapun, tanpa pengecualian.
"Indonesia menuntut Israel segera menghentikan serangannya di seluruh wilayah Gaza, terutama Gaza Utara serta mendesak Dewan Keamanan PBB untuk bertindak tegas dan segera menghentikan perang," lanjut pernyataan itu.
2. Israel bakar RS Indonesia di Beit Lahiya Gaza utara

Rumah Sakit Indonesia yang terletak di Gaza utara dibakar Israel. Beberapa hari sebelumnya, RS Indonesia juga sempat ditembaki oleh para prajurit Israel.
Dilansir dari The National, Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan bahwa sejumlah pasien juga meninggal dunia akibat serangan Israel ini.
“Pasukan Israel telah membakar RS Indonesia di Gaza utara pada Senin 21 Oktober 2024, salah satu rumah sakit yang masih beroperasi di Gaza,” sebut pernyataan dari Kemenkes.
3. Generator RS Indonesia ditembaki
Selain itu, Israel juga dilaporkan menembaki generator RS Indonesia sehingga rumah sakit tersebut tak bisa menggunakan listrik.
“Para staf RS Indonesia tidak diperbolehkan keluar masuk area rumah sakit. RS Indonesia di bawah pengepungan militer Israel,” lanjut pernyataan itu.
Bahkan banyak pasien terluka yang terpaksa harus dibiarkan karena terlalu banyaknya korban yang jatuh.