Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Road to Indonesia-Western Australia Film Festival (IWAFF) 2025. (dok. KJRI Perth)

Jakarta, IDN Times - Warga Indonesia di Perth, Australia, berkesempatan menonton film Eksil, karya Lola Amaria. Sebab, karya tersebut bakal diputarkan dalam acara festival film menjelang Indonesia-Western Australia Film Festival (IWAFF) 2025.

Festival film ini merupakan yang pertama digelar di Australia Barat dan bakal diselenggarakan pada 2025.

Rangkaian kegiatan festival film dilaksanakan mulai tanggal 1-6 Oktober 2024 di beberapa lokasi di kota Perth, termasuk di Murdoch University dan Curtin University. Selain Eksil, kegiatan festival film “Road to IWAFF 2025” juga memutar “Orpa” karya Qun Film, diskusi film dan workshop dengan produser film di Murdoch dan Curtin University.

Konjen RI untuk Perth Listiana Operananta menyampaikan, film punya peran penting menggambarkan sejarah dan budaya serta perkembangan positif untuk mempromosikan Indonesia kepada publik internasional.

“Film adalah bahasa universal yang mudah untuk diterima dan dimengerti sehingga menjadi medium efektif dalam mempromosikan Indonesia,” kata Listiana.

1. Ada pemutaran 25 film sineas Jawa Timur

Konjen RI untuk Perth, Listiana Operananta (tengah). (dok. KJRI Perth)

Selain kedua film tersebut, bekerja sama dengan Disbudpar Pemerintah Provinsi Jawa Timur, KJRI Perth juga menyuguhkan pemutaran eksklusif 25 film pendek dari sineas Jawa Timur.

Kegiatan ini dilaksanakan di Backlot Cinema dan State Library of Western Australia di jantung kota Perth.

Film pendek yang dihadirkan bervariasi mulai dari drama, horror, komedi, dokumenter hingga musikal. Festival film pendek dikhususkan untuk mempromosikan kreatifitas sineas Jawa Timur kepada publik Internasional.

Kegiatan ini juga merupakan persiapan rangkaian perayaan 35 tahun kerjasama Sister Province/State antara Jawa Timur dan Australia Barat.

2. Diskusi film oleh Lola Amaria

Pemutaran film Eksil dalam rangka Road to Indonesia-Western Australia Film Festival (IWAFF) 2025. (dok. KJRI Perth)

Usai pemutaran film Eksil, Lola Amaria juga hadir dalam sebuah diskusi film, bersama Sari Mochtan. Para penonton yang terdiri dari mahasiswa, pengajar di universitas serta masyarakat Indonesia mengaku terharu dengan film dokumenter tersebut yang menceritakan nasib para eksil yang tidak dapat kembali ke tanah air.

Murdoch University dan Curtin University juga menyelenggarakan workshop perfilman khusus bagi kedua produser untuk berbagi ilmu dan pengalaman dalam pembuatan film dokumenter tersebut.

3. Film Orpa karya sineas Papua juga ditayangkan

Road to Indonesia-Western Australia Film Festival (IWAFF) 2025. (dok. KJRI Perth)

Selain Eksil, Film karya sutradara asal Papua, Theogracia Rumansara, Orpa, juga hadir dan meramaikan Road to IWAFF 2025. Film Orpa ditayangkan di Nexus Theater, Murdoch University dan Backlot Cinema Perth.

Film yang menceritakan tentang gadis Papua, Orpa, yang melakukan perjalanan ke Wamena mendapatkan respon positif dari para penonton. Menurut beberapa hadirin, film Orpa mampu menggambarkan alam dan perkembangan di Papua yang jarang terdapat di film-film Indonesia.

Dalam penyelenggaraan rangkaian kegiatan festival film Road to IWAFF 2025, KJRI Perth didukung oleh Kementerian Pariwisata dan Ekraf RI, Disbudpar Pemprov Jawa Timur, Citilink serta Murdoch University dan Curtin University.

Editorial Team