Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
kuda nil (unsplash.com/Stefan Steinbauer)

Jakarta, IDN Times - Puluhan kuda nil, yang merupakan keturunan dari kawanan milik raja narkoba Pablo Escobar, terancam dimusnahkan oleh pemerintah Kolombia sebagai langkah untuk menekan populasinya.

Menteri Lingkungan Hidup Kolombia Susana Muhamad mengatakan sedikitnya 20 hewan tersebut akan dimusnahkan tahun ini, sementara beberapa akan disterilkan dan yang lainnya akan dipindahkan ke luar negeri.

Escobar mengimpor empat ekor kuda nil ke ke kebun binatang pribadinya di Hacienda Nápoles pada 1980an. Hewan-hewan tersebut kemudian dibiarkan berkeliaran setelah dia terbunuh dalam baku tembak dengan polisi pada 1993. Tahun ini, jumlah hewan itu telah mencapai 166 ekor di alam liar.

1. Euthanasia menjadi upaya terakhir

Dalam tahap pertama untuk mengekang ledakan populasi di sungai utama Kolombia, Magdalena, Muhamad mengatakan mereka akan mensterilisasi 40 kuda nil per tahun, mulai minggu depan.

Sterilisasi sendiri sebenarnya memiliki prosedur yang rumit dan mahal, serta menimbulkan risiko bagi kuda nil, termasuk reaksi alergi terhadap anestesi atau kematian, dan juga risiko bagi dokter hewan, menurut kementerian.

Karena sterilisasi saja tidak cukup untuk mengendalikan populasi, pemerintah juga berencana mengekspor sebagian hewan-hewan tersebut ke luar negeri. Awal tahun ini pemerintah mengumumkan bahwa rencana untuk merelokasi 70 kuda nil akan menelan biaya 2,8 juta poundsterling (sekitar Rp54 miliar).

“Kami sedang menyusun protokol untuk ekspor hewan tersebut. Kami tidak akan mengekspor satu hewan pun jika tidak ada izin dari otoritas lingkungan hidup negara lain, ” kata Muhamad, dikutip BBC.

Dia mengatakan kementerian membuat protokol euthanasia sebagai upaya terakhir.

2. Kuda nil berkembang biak dengan cepat

Kurangnya predator dan wilayah Antioquia yang subur dan berawa menyediakan kondisi sempurna bagi hewan asli Afrika ini untuk berkembang biak. Para ahli telah lama memperingatkan bahwa reproduksi kuda nil yang tidak terkendali dapat menimbulkan ancaman bagi manusia dan satwa liar.

Dilansir Metro, kuda nil memakan rumput hingga 40 kg setiap hari, sehingga mengurangi jumlah makanan bagi spesies asli seperti kapibara, hewan pengerat terbesar di dunia. Selain itu, limbah yang dihasilkan kuda nil dapat mengandung bakteri berbahaya, dan juga memenuhi saluran air setempat dengan nutrisi, sehingga menyebabkan pertumbuhan alga yang berbahaya.

Beberapa kuda nil dilaporkan menyerang komunitas nelayan di sepanjang Sungai Magdalena, dan juga menyerbu halaman sekolah, meski tidak ada yang terbunuh.

Kuda nil sendiri merupakan salah satu hewan darat terbesar, dengan jantan dewasa memiliki berat mencapai tiga ton. Hewan ini juga tergolong sepesies yang paling berbahaya dan membunuh sekitar 500 orang setiap tahunnya.

3. Jumlah kuda nil bisa mencapai seribu ekor pada 2035

Pihak berwenang memperingatkan bahwa, jika tidak dikendalikan, jumlah kuda nil bisa mencapai seribu ekor pada 2035.

“Di sini kita berpacu dengan waktu dalam hal dampak permanen terhadap lingkungan dan ekosistem yang dihasilkan dan itulah mengapa tidak dapat dikatakan bahwa satu strategi efektif untuk tujuan kita, yaitu mengendalikan populasi,” kata Muhammad.

“Ketiga strategi tersebut harus bekerja pada saat yang bersamaan. Kami berupaya menerapkan rencana ini secepat mungkin, agar dampaknya dapat berhenti.”

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorFatimah