Dikutip dari Market Research Telecast, Zuluaga mengatakan jika, "Kita memiliki tantangan besar di bagian selatan Meta, di mana pembelot FARC yang dipimpin Gentil Duarte beraksi. Ia juga menginginkan area tersebut ditanami dengan koka, tapi mereka tidak akan dengan mudah melakukan hal itu."
Selama ini, posisi dari pemerintahan Meta harus menghadapi masalah deforestasi dan pertanian koka ilegal. Maka dari itu, pemerintah dianggap mengusik keberadaan kelompok pemberontak yang mendapatkan uang dari perdagangan narkoba.
Sebelumnya serangan juga sudah pernah menimpa Menteri Pertanian pada masa Presiden Juan Manuel Santos. Pasalnya, para pembelot FARC terus beraksi lantaran menolak perjanjian damai dengan Pemerintah Kolombia.
Serangan kali ini juga menjadi berlangsung di tengah rentetan serangan dari kelompok pemberontak sayap kiri dan paramiliter, terutama pada area pedalaman Kolombia. Sementara, serangan ini mayoritas menyasar para pemimpin daerah dan politisi di negara Amerika Selatan itu.
Pada Agustus lalu, Gubernur Departemen Magdalena, Carlos Caicedo sudah melarikan diri ke luar negeri setelah mendapatkan ancaman pembunuhan dari kelompok Clan del Golfo. Sementara, kelompok yang berbasis di pesisir Karibia itu sebelumnya berakar dari grup paramiliter yang melawan gerilya sayap kiri.