Jakarta, IDN Times - Korban tewas gempa 7,7 magnitudo di Myanmar pekan lalu bertambah menjadi 3.000 jiwa. Cuaca ekstrem kini menjadi tantangan bagi para penyintas gempa.
Cuaca di Myanmar tidak menentu saat ini, bisa panas ekstrem, namun kemudian berubah menjadi hujan lebat. Badan bantuan global memperingatkan, hal tersebut dapat menyebabkan wabah penyakit bagi penyintas gempa yang berkemah di tempat terbuka.
Gempa terkuat dalam seabad di Myanmar itu merobohkan bangunan-bangunan vital, seperti rumah sakit dan sekolah. Gempa meratakan bangunan rumah dan membuat banyak orang membutuhkan makanan, air, dan tempat tinggal.