Dalam pernyataan resmi mereka, Komite Nobel Perdamaian menyebut Murad dan Mukwege telah "membuat sebuah kontribusi krusial untuk memfokuskan perhatian dan melawan kejahatan perang" seperti perkosaan terhadap perempuan.
"Denis Mukwege adalah simbol paling menyatukan baik secara nasional maupun internasional dari perjuangan untuk mengakhiri kekerasan seksual dalam perang dan konflik bersenjata. Prinsip dasarnya adalah bahwa keadilan merupakan urusan semua orang," tulis Komite Nobel Perdamaian.
"Nadia Murad sendiri juga merupakan korban kejahatan perang. Ia menolak menerima aturan sosial bahwa perempuan harus diam dan malu karena sudah menjadi korban kekerasan. Dia terus menunjukkan keberanian yang tak biasa ketika mengingat kembali penderitaannya dan berbicara atas nama korban-korban yang lain."